Ekonomi dan UMKM
Dampak Aktivitas Manufaktur China Melemah, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Turun 9 Poin
JAKARTA - Dampak dari aktivitas manufaktur China melemah, Nilai kurs rupiah ditutup turun 9 poin pada perdagangan, Rabu (31/5/2023).
Data perdagangan Bloomberg, mengungkapkan nilai kurs rupiah ditutup melemah 9 poin di posisi Rp 14.994 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Selasa, 30 Mei 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 13 poin di level Rp14.985 per-dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat pada perdagangan hari ini setelah data aktivitas China yang lemah menghantam sentimen aset berisiko.
Data yang dirilis pada Rabu pagi, 31 Mei 2023, menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China menyusut untuk bulan kedua berturut-turut di bulan Mei pada kecepatan yang lebih tajam dari bulan sebelumnya.
Baca Juga:
- Istana Bangunan: Pasti Paling Murah se-Palembang dengan Promo Semarak Pancasila
- Ini Kata Herman Deru saat Hadiri Peringati Hari Kartini
- Mengintip Aktivitas Thrifting di Pasar 16 Ilir Setelah Dilarang
Indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) menurun ke level 48,8 dan menjadi posisi terendah sejak Desember 2022.
Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan di level 49,5 menurut survei ekonom Bloomberg, dan posisinya yang berada di bawah 50 menandakan kontraksi.
"Kelemahan di sektor manufaktur penting ini, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan lokal, berarti bahwa pertumbuhan aktivitas bisnis secara keseluruhan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu juga berkontraksi, menghantam sentimen risiko yang menguntungkan dolar AS," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Rabu, 31 Mei 2023.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Senin depan, 5 Juni 2023, mata uang rupiah kemungkinan ditutup melemah di rentang Rp14.970-Rp15.050 per-dolar AS.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 31 May 2023