Dino Patti Djalal: Kunci ‘Net Zero Emission’ yang Ambisius Ada di Tangan Presiden

Dino Patti Djalal dalam sebuah kesempatan. (istimewa)

PALEMBANG, WongKito.co - Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal mengungkapkan, kunci untuk menetapkan Nol Zero Emission (NZE) yang ambisius ada di tangan Presiden Joko Widodo. Hal ini disampaikannya dalam acara Thamrin School Summit: Indonesia Civil Society View on Climate Crisis yang diselenggarakan secara daring pada 21 April 2021.

Diketahui, pertemuan yang dihadiri lebih 40 organisasi dan komunitas diantaranya Walhi, AMAN, dan FPCI tersebut, menghasilkan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden Joe Biden. Bukan sebuah kebetulan, Presiden Biden adalah tuan rumah pertemuan secara daring Leaders Summit on Climate yang dihadiri 40 Kepala Negara/Pemerintahan yang digelar 22 April kemarin.

Menurut Dino, saat ini peta diplomatik sudah mulai berubah. Jepang, Korea, Afrika Selatan, dan sejumlah negara lainnya sudah menetapkan NZE pada 2050. Dino khawatir jika Indonesia tidak juga ambisius, bakal mendapat tekanan dari luar negeri. Mengingat, skenario NZE Indonesia ditargetkan tahun 2070.

“Nanti sumber pencerahan untuk Presiden Jokowi untuk climate decision maker ya dari luar. Bukan dari pejabatnya sendiri, karena kita tidak menembus ke beliau,” kata mantan Wakil Menteri Luar Negeri ini.

Dia berharap presiden mendapat informasi atau breafing yang baik dan komprehensif dari stafnya. Dino menyayangkan sikap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang mengusulkan NZE Indonesia di tahun 2070. Menurutnya target itu sangat terlambat dan taruhannya sangat besar bagi bangsa serta generasi muda kita. “Jadi menurut saya bahwa KLHK itu totally disconnected dengan masalah iklim,” ujar Dino.

“Ketika saya mendengar mereka katakan NZE di tahun 2070 sebagai target, waduh saya kecewa tapi tidak heran karena is too expected dengan sikap KLHK yang seperti itu,” ujar mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini.

Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Pandangan pada KTT Perubahan Iklim

Sementara itu, Sekretariat Kabinet mengungkapkan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim atau Leaders Summit on Climate secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (22/04/2021). Dalam pidatonya, Presiden menyampaikan tiga pemikiran terkait dengan isu perubahan iklim.

Pertama, menegaskan bahwa Indonesia sangat serius dalam pengendalian perubahan iklim dan mengajak dunia untuk melakukan aksi-aksi nyata. Kedua, mengajak para pemimpin untuk memajukan pembangunan hijau untuk dunia yang lebih baik. Ketiga, untuk mencapai target Persetujuan Paris dan agenda bersama berikutnya, Presiden Jokowi memandang bahwa kemitraan global harus diperkuat.

Indonesia menyambut baik penyelenggaraan Konvensi Kerangka Perubahan Iklim ke-26 di Inggris untuk hasil yang implementatif dan seimbang. Indonesia juga menyambut baik target sejumlah negara menuju net zero emission tahun 2050. Namun, agar kredibel, komitmen tersebut harus dijalankan berdasarkan pemenuhan komitmen NDC tahun 2030.

“Negara berkembang akan melakukan ambisi serupa jika komitmen negara maju kredibel disertai dukungan riil. Dukungan dan pemenuhan komitmen negara-negara maju sangat diperlukan,” imbuhnya. (tri)
 

Bagikan

Related Stories