Dinsos Palembang dan OMS HIV siap Kolaborasi Dukung Penyintas Berdaya

Dinsos Palembang dan OMS HIV siap Kolaborasi Dukung Penyintas Berdaya (ist)

PALEMBANG, Wongkito.co - Dinas Sosial (Dinsos)Kota Palembang dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang konsen pada isu HIV dan TB siap berkolaborasi mendukung penyintas berdaya dengan sejumlah program yang disiapkan.

Sekretaris Dinsos Palembang, Vivi Novitriani mengatakan pihaknya sangat mendukung langkah OMS aktif melakukan pendampingan dan upaya penanggulangan serta memutus penyebaran HIV dan TB.

"Kami siap berkolaborasi tetapi tentunya akan disesuaikan dengan tugas dan fungsi sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD)," kata dia ketika menerima perwakilan OMS Palembang, Kamis (16/5/2024).

Baca Juga:

Ia menjelaskan dari pertemuan hari ini, setidaknya ada sejumlah nomenklatur yang bisa dilaksanakan Dinsos untuk mendukung penyintas HIV berdaya, diantaranya adalah alokasi dana untuk pemberian makan dan sandang bagi penyintas.

Namun, semua itu masih perlu proses untuk bisa dilaksanakan agar sesuai dengan ketentuan yang telah diamanatkan, ujar dia.

Vivi didampingi sejumlah kepada bidang di OPD tersebut mengakui pihaknya siap melaksanakan kontrak social dengan OMS untuk kepentingan masyarakat Kota Palembang, termasuk bagi penyintas HIV.

"Selain mesti sesuai dengan nomenklatur, kami juga memastikan akan memberikan bantuan kepada penduduk kota dibuktikan dengan kartu keluarga," kata dia.

Sementara Ketua Tim OMS, Aliyul Hidayat yang juga Technical Officer Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari Dinsos Palembang.

"Kami tentunya akan segera menindaklanjuti kerja sama ini dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman atau MoU," kata dia.

Baca Juga:

Sebagaimana diketahui, dia mengatakan Kota Palembang merupakan daerah dengan penyintas HIV atau orang dengan HIV (ODHIV) terbanyak di Sumatera Selatan.

Penanganan terhadap penyintas HIV masih belum optimal, terutama bagi penyintas yang masuk kategori kurang mampu, karena itu kolaborasi pemerintah dan OMS menjadi kunci untuk mewujudkan three zero atau zero infeksi baru, zero kematian, dan zero stigma/diskriminasi terhadap ODHIV.

Hadir juga dalam audiensi tersebut perwakilan OMS lainnya yaitu Adinkes Sumsel, Yayasan Intan Maharani, Yayasan Sriwijaya Plus, Jaringan Indonesia Positif. dan Media Wongkito.co.(ert)


Related Stories