Ragam
Dulu Analis Keuangan Terbaik, Kini Lin Che Wei Tersangka Baru Kasus Minyak Goreng
JAKARTA - Lin Che Wei (LCW) yang telah ditetapkan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai tersangka baru Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya pada bulan Januari 2021-Maret 2022. LCW dulu merupakan salah satu analis keuangan terbaik Indonesia.
Tersangka LCW ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat selama 20 hari terhitung sejak 17 Mei 2022 sampai 05 Juni 2022.
Akibat perbuatanya, LCW disangka melanggar Pasal 2 jo. Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Profil Tersangka Lin Che Wei
Lin Che Wei merupakan pengusaha berdarah Tionghoa-Indonesia yang lahir di Bandung pada 1 Desember 1968.
Baca Juga:
- Luar Biasa, Penyaluran KUR BRI tembus Rp88,99 Triliun
- Wow! IHSG Ditutup Melonjak 2,24 Persen ke Level 6.793
- Kilang Pertamina Plaju dan Universitas PGRI Kembangkan Kurikulum Siaga Bencana Didukung Dinas Pendidikan Kota Palembang
LCW menempuh pendidikan S1 Industrial Engineer di Universitas Trisakti tahun 1986-1990. Lalu ia lanjut menempuh pendidikan Magister Business Administration (MBA) di Universitas Nasional Singapura pada 1992-1994. Kemudian melanjutkan pendidikan Chartered Financial Analyst pada 2000.
LCW memulai kariernya sebagai analis keuangan di beberapa perusahaan asing antara lain WI Carr, Deutsche Bank Group dan Societe Generale.
LCW pernah menjadi analis yang kontroversial, ia pernah membongkar skandal Bank Lippo yang menyebabkannya berurusan dengan pengadilan dan dituntut senilai Rp103 miliar oleh pengurus Lippo Group. Pada kasus ini LCW berhasil mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).
Tidak main-main, LCW pernah menerima penghargaan Indonesian Best Analyst dari AsiaMoney Magazine dan The Most Popular Analyst Award tahun 2002 dan 2004.
Baca Juga:
- Kisah 4 Sekawan Besarkan Bobobags, Antarkan Tas Anyaman Tradisional ke Pasar Internasional
- Maskapai Garuda Layani Penerbangan Jemaah Haji 9 Embarkasi, Palembang Gunakan Saudi Arabian Airlines
- Wacana WFA Makin Menguat, PNS Bakal Bisa Kerja dari Mana Saja
LCW juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dari Danareksa, perusahaan Investment Banking terbesar milik pemerintah dari 2005 sampai pertengahan 2007. Setelah itu, pada 2008 ia mendirikan perusahan riset yang berfokus pada Analisis Kebijakan dan Analisis Industri yakni Independent Research Advisory Indonesia.
LCW juga pernah berkarir di pemerintah, ia pernah menjabat sebagai staf khusus Menteri (Stafsus) Negara BUMN Sugiharto, dan stafsus Menko Perekonomian Aburizal Bakrie.
Sejak 2014-2019 LCW menjadi Policy Advisor (anggota Tim Asistensi) Menko Perekonomian Sofyan Djalil. Kemudian menjadi Policy Advisor Menteri PPN/ Bappenas dan Menteri ATR/ BPN dan Policy advisor Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Nadia Amila pada 18 May 2022