Ragam
Efek Makro Ekonomi, Zenius PHK Lebih dari 200 Karyawan
JAKARTA - Salah satu startup pendidikan, PT Zenius Education melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 200 karyawan.
Menurut keterangan resmi yang dirilis oleh pihak manajemen, PHK secara masif itu dilakukan karena pihak perusahaan terkena dampak kondisi makroekonomi yang tengah berlangsung.
Maka dari itu, untuk beradaptasi dengan dinamisnya kondisi yang memengaruhi industri, Zenius menyatakan, pihaknya perlu melakukan konsolidasi dan sinergi proses bisnis untuk memastikan keberlanjutan bisnis.
"Setelah melalui evaluasi dan peninjauan ulang komprehensif, Zenius mengumumkan bahwa lebih dari 200 karyawan harus meninggalkan perusahaan," ujar pihak manajemen Zenius melalui keterangan tertulis, Selasa, 24 Mei 2022.
Baca Juga:
- NASA: Asteroid Raksasa Mendekati Bumi
- Dompet Digital DANA: Pembayaran Zakat Meroket 227 Persen
- Google Prediksi Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp2,05 Kuadrilliun
Pihak manajemen menegaskan bahwa para karyawan yang dikenakan PHK akan mendapatkan pesangon dari Zenius sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga:
- Awali Kuartal II Daihatsu Dengan Kenaikan Penjualan 41,8%
- Simak Inilah Warung Paling Ekstrem di Dunia, Menempel di Sisi Tebing
- Cetak Market Share 19,5% Penjualan Daihatsu Hingga April 2022
Selain itu, Zenius juga akan melanjutkan hak asuransi kesehatan bagi para mantan karyawan hingga 30 September 2022.
"Termasuk untuk anggota keluarga mereka. Selain itu, Zenius juga memperpanjang layanan konseling kesehatan dengan konsultan pihak ketiga kami hingga 30 September 2022," tutur manajemen Zenius.
Untuk membantu mantan karyawan mendapatkan pekerjaan baru, Zenius mengklaim bahwa perusahaan akan membantu membagikan data pribadi mereka kepada perusahaan atau institusi pendidikan lain berdasarkan persetujuan dari pihak yang di-PHK.
"Zenius juga menyarankan tim pembuat konten untuk melamar posisi tentor di cabang Primagama. Selama proses transisi, Zenius berkomitmen untuk memastikan bahwa semua hak dan dukungan yang dibutuhkan karyawan terdampak terpenuhi sebagaimana mestinya," papar manajemen.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 25 May 2022