El Nino Sebabkan Lonjakan Harga Minyak Sawit Global, Sektor CPO Tetap Netral

El Nino Sebabkan Lonjakan Harga Minyak Sawit Global, Sektor CPO Tetap Netral (ist)

JAKARTA – Fenomena El Nino diprediksi akan menyebabkan lonjakan harga minyak nabati di tengah penurunan pasokan crude palm oil (CPO) global.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan mempertimbangkan beberapa faktor untuk mengelola proyeksi pada sektor CPO dalam jangka pendek dengan perspektif global, seperti efek badai El Nino.

“Kami juga memantau dampak penurunan pasokan terhadap permintaan yang lesu akibat perlambatan siklus ekonomi,” ujarnya melalui riset yang diterima Selasa, 27 Juni 2023.

Baca Juga:

Secara keseluruhan, Rizkia berpandangan terhadap sektor perkebunan CPO tetap netral. Dia memperkirakan harga CPO dunia akan tetap relatif stabil pada kisaran US$683 per ton pada kuartal ketiga tahun ini.

Kendati begitu, Rizkia mengharapkan kenaikan pada kuartal keempat karena pasokan yang lebih rendah akibat kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, yang akan menghambat produksi minyak nabati global dan meningkatkan permintaan CPO. 

“Secara rata-rata, kami memperkirakan harga CPO akan berkisar antara US$785 dan US$794 per ton pada tahun 2023,” paparnya.

Produksi dan Konsumsi CPO Nasional

Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, produksi CPO dan PKO dalam negeri mencapai 4,5 juta ton atau naik 6,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), dengan produksi kumulatif sebesar 17,8 juta ton per April 2023.

Baca Juga:

Konsumsi CPO dalam negeri pada periode April mengalami pertumbuhan sebesar 4,6% month-on-month (mom) dan 8,3% yoy, didorong oleh peningkatan konsumsi biodiesel sebesar 8,7% mom dan oleokimia 7,5% mom. Sedangkan konsumsi makanan relatif tidak berubah.

Volume ekspor CPO Indonesia per April 2023 mencapai level terendah sejak Februari 2022, sebesar 2,1 juta ton, terkoreksi baik secara bulanan maupun tahunan masing-masing sekitar 19,2% dan 1,9%.

Penurunan ini sejalan dengan harga CPO yang lebih rendah dan harga minyak nabati pengganti yang menurun. Akibatnya, nilai total ekspor produk minyak kelapa sawit nasional turun dari US$2,4 miliar pada Maret menjadi US$2 miliar pada April 2023, nilai terendah dalam 11 bulan terakhir.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Drean Muhyil Ihsan pada 27 Jun 2023 

Bagikan

Related Stories