Ekonomi dan UMKM
Festival Karya Nyata Vol.11: dari Sawahlunto Tawarkan Madu dan Turunannya
PALEMBANG, WongKito.co – Festival Karya Nyata Vol. 11 yang diselenggarakan di halaman DPRD Provinsi Sumatera Selatan pada 5-6 Oktober
2024, tak hanya menghadirkan pelaku usaha lokal, tetapi juga diikuti sejumlah peserta dari luar, salah satunya dari Sawahlunto, Sumatera Barat.
Pada hari terakhir pelaksanaan festival, hujan deras mengguyur Kota Palembang, namun Ika Amna (32), seorang pelaku usaha dari Sawahlunto, mengaku barang yang ditawarkannya tetap masih tinggi peminat.
Baca Juga:
- AMSI Jawa Barat Gelar Pelatihan Cek Fakta: Lawan Gangguan Informasi Jelang Pilkada 2024
- Begini Cara Mudah Gunakan Fitur Split Bill di Aplikasi GoPay untuk Berbagi Tagihan
- Ayo Kirimkan Karya Jurnalistik Terbaikmu! Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Tinggal Sebulan Lagi
Ia membawa madu dan berbagai turunnya, seperti kopi propolis, teh, salep propolis, lip balm, dan sabun propolis.
“Produk kami dijual mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 130 ribu ,” jelas Ika.
Pada hari pertama, Ika berhasil meraih penjualan lebih dari Rp 1 juta. Namun, akibat hujan deras di hari kedua, penjualan hanya mencapai Rp 300 ribu, tambah dia.
Ia bercerita memulai usahanya pada 2020 bersama kelompok tani lebah di Sawahlunto. Awalnya, mereka hanya menjual madu, namun setelah mengikuti bimbingan dari perusahaan tambang batu bara plat merah, bersama kelompok mulai memanfaatkan propolis dan bipolen yang dulunya hanya dibuang.
“Kami belajar bahwa propolis sebenarnya bisa diolah menjadi produk kesehatan yang bernilai tinggi. Sekarang, kami membuat berbagai produk dari lebah tanpa sengat,” ujar dia.
Baca Juga:
- Inilah 5 Konglomerat Terkaya di Indonesia Berkat Bisnis Mi Instan
- OJK Luncurkan Roadmap Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan, Simak inilah 4 Pilar Utamanya
- Industri Tekstil hingga Kini masih Kelam, Dibanjiri Produk Impor
Peserta lainnya, Nisa (43) perajin rajutan dari Tanjung Enim memperkenalkan berbagai produk rajutannya, termasuk peci, sal, gantungan kunci, topi, dan tempat minum.
“Hujan sempat membuat sepi, tapi beberapa produk saya, seperti peci dan tempat minum, tetap laku,” ujar dia. Produk rajutan dijual dengan harga mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 85 ribu.
Dia berkisah memulai usahanya sejak 2018. Sejak itu, ia mengembangkan keterampilannya dalam merajut dan menjual produknya secara daring melalui Instagram (@geviras_) serta Facebook (Villy Villya). Pesanan juga dapat dilakukan melalui WhatsApp di nomor 082176646864.(mlk)