FKM Unsri- Kemenkes RI, Kolaborasi Kajian Komprehensif Implementasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kabupaten Ogan Ilir

FKM Unsri- Kemenkes RI, Kolaborasi Kajian Komprehensif Implementasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kabupaten Ogan Ilir (Istimewa)

OGANILIR, WongKito – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri) berkolaborasi dengan  Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dalam sebuah penelitian strategis.  Kerja sama tersebut  bertujuan untuk mengkaji implementasi kebijakan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di wilayah Kabupaten Ogan Ilir.

"Kami dari FKM Unsri merasa bangga dapat menjadi bagian dari inisiatif kolaborasi strategis ini. Ini bukan hanya sekadar penelitian, tetapi sebuah komitmen nyata untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Provinsi Sumatera Selatan khususnya wilayah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir yang menjadi lokus penelitian ini," kata Dekan FKM Unsri, Prof. Dr. Misnaniarti., S.KM., M.KM,  dalam siaran pers, Minggu (24/8/2025).

Sementara penelitian ini merupakan inisiatif yang dilaksanakan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes RI, dibawahi langsung oleh Prof. Asnawi Abdullah, S.KM., MHSM., MSc. HPPF, DLSHTM, Ph.D selaku Kepala BKPK.

Baca Juga:

Sedangkan tim peneliti yang bertanggung jawab pada Kajian Implementasi Kebijakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tahun 2025 terdiri dari Prof. Dr. Besral, S.KM., M.Sc., dari FKM Universitas Indonesia; Prof. Dr. drg. Nyoman Anita Damayanti, M.S., dari FKM Universitas Airlangga; dan Dr. Ajeng Tyas E., S.KM., M.CommHealth, dari FKM Universitas MH Thamrin Jakarta, Dr. Siti Badriah, M.Kep., Ns, Sp.Kep.Kom dan Dr. Dei Nirmala Sari, S.KM., M.Biomed dari Poltekes Kemenkes Jakarta III.

Pada penelitian ini, FKM Universitas Sriwijaya dipilih menjadi koordinator tingkat Provinsi Sumatera Selatan untuk dua lokus penelitian yaitu Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir. Kajian ini diharapkan dapat memberikan data dan rekomendasi yang kuat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan publik.

Lalu, tim enumerator FKM Universitas Sriwijaya terdiri dari 10 tim enumerator yaitu Inas Tri Ramadhanti, S.KM., MPH., Dinda Anindita Salsabilla, MKM., Putri Utami, S.KM., M.KM., Widya Ayu Pratiningsih, S.KM., M.PH., Frisca Rahmadina, S.KM., M.PH., Dwi Fitriani, S.KM., M.PH. Fitri Aulia, S.KM., M.Epid., Dyah Ambarwati, S.KM., M.KM., Putri Inrian Tari, S.KM. dan Asya Zahra Izzati, S.KM.

Tim enumerator dikoordinir langsung oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Prof. Dr. Misnaniarti., S.KM., M.KM. selaku Koordinator Peneliti Provinsi Sumatera Selatan dan   Najmah, S.KM., M.PH., Ph.D selaku Koordinator Peneliti Kabupaten Ogan Ilir serta Swara Mega Hasanah, S.KM., M.KL. selaku anggota peneliti Administrasi Kabupaten Ogan Ilir.

Misnaniarti menjelaskan hasil dari kajian di Kabupaten Ogan Ilir nanti, diharapkan dapat menjadi percontohan dan landasan kebijakan yang kuat, tidak hanya di tingkat daerah, tetapi juga sebagai model bagi provinsi-provinsi lain.

"Kami percaya, dengan sinergi antara akademisi, pemerintah daerah, dan kementerian, kita dapat menciptakan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan rakyat," ujar dia.

Sementara penelitian diawali dengan tahap pengambilan data yang intensif selama 17 hari kerja di 15 Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Ogan Ilir yaitu, Puskesmas Indralaya, Puskesmas Simpang Timbangan, Puskesmas Payakabung, Puskesmas Palemraya, Puskesmas Talang Pangeran, Puskesmas Talang Aur, Puskesmas Tebing Gerinting, Puskesmas Kerinjing, Puskesmas Tanjung Batu, Seri Tanjung, Puskesmas Tanjung Raja, Puskesmas Sungai Pinang, Puskesmas Mekarsari, Puskesmas Pegayut, dan Puskesmas Pemulutan.

Tim enumerator secara langsung mengunjungi setiap puskesmas untuk mengumpulkan data primer. Proses ini mencakup wawancara dengan staf medis, observasi langsung terhadap alur layanan, serta pengumpulan data sekunder terkait cakupan dan efektivitas program pemeriksaan kesehatan gratis yang telah berjalan. Pendekatan ini memastikan bahwa data yang diperoleh adalah representasi akurat dari kondisi di lapangan.

Setelah data lapangan terkumpul, penelitian ini dilanjutkan dengan dua sesi Focus Group Discussion (FGD) yang digelar terpisah untuk mendalami isu-isu krusial.

FGD pertama melibatkan seluruh Kepala Puskesmas dari 15 lokasi penelitian. Diskusi ini berfokus pada evaluasi internal program. Para Kepala Puskesmas secara terbuka memaparkan berbagai tantangan dan kendala yang mereka hadapi di lapangan, seperti keterbatasan sumber daya manusia, hambatan geografis, dan kendala teknis dalam pencatatan data.

Sesi ini juga menjadi forum untuk bertukar ide dan mencari solusi inovatif. Rencana pengembangan program, termasuk usulan digitalisasi data dan optimalisasi sosialisasi, menjadi poin penting dalam diskusi. FGD ini tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga merumuskan langkah-langkah konkret untuk perbaikan.

FGD kedua melibatkan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kabupaten Ogan Ilir. Sesi ini dirancang untuk membahas arah kebijakan dan dukungan lintas sektoral yang diperlukan guna memastikan keberhasilan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis.

Berbagai OPD hingga institusi pendidikan turut diundang untuk merumuskan sinergi yang efektif. Diskusi mencakup bagaimana integrasi program kesehatan dengan kegiatan OPD lain dapat meningkatkan cakupan, misalnya melalui edukasi di sekolah atau sosialisasi terpadu di tingkat desa.

Hasil dari FGD ini diharapkan menjadi landasan bagi Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk menyusun kebijakan yang lebih terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung layanan kesehatan masyarakat. Salah satu rencana aksi yang menjadi rekomendasi untuk mensukseskan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis dari FGD OPD ini adalah memanfaatkan content creator Ical kire-kire untuk mempublikasikan kebijakan PKG dengan berbahasa daerah.

"Sosialisasi memang identik dengan pekerjaan puskesmas, tetapi agar program CKG ini terus dan makin makin hari makin maju memang harus dilibatkan seluruh lintas sektor terutama kita nih untuk PKG di Kabupaten Ogan Ilir.  Jadi dalam program PKG ini kita perlunya sosialisasi ke masyarakat. Sehingga kita dalam program PKG ini berjalan dari benar benar bottom to top ya jadi dari bawah kita sama-sama untuk program PKG," kata drg. Ratih Karuniarti, M.Kes selaku perwakilan RSUD Kabupaten Ogan Ilir.

Baca Juga:

Kolaborasi antara FKM dan Kemenkes RI dalam kajian ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan sistem layanan kesehatan yang lebih baik.

Melalui kombinasi data primer dari lapangan dan masukan strategis dari para pemangku kepentingan, penelitian ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi yang komprehensif dan implementatif.(*)

Editor: Nila Ertina

Related Stories