Google Bakal Hapus Miliaran Data Riwayat Penjelajahan

Ilustrasi mode incognito di Google Chrome (Legal News)

JAKARTA - Raksasa teknologi Google telah setuju untuk menghapus miliaran history browsing atau catatan penjelajahan pribadi sebagai bagian dari penyelesaian gugatan hukum.

Gugatan ini menyatakan bahwa Google secara diam-diam melacak aktivitas internet pengguna, bahkan ketika mereka berpikir telah browsing menggunakan mode incognito dan private di browser Chrome.

Pengguna telah mengeklaim bahwa alat-alat, seperti analitik, kuki, dan aplikasi Google memungkinkan perusahaan tersebut untuk melacak aktivitas pengguna dengan cara yang tidak pantas.

Baca Juga:

Misalnya, pengaturan "incognito" di Chrome atau mode penjelajahan "pribadi" di browser lain yang tidak sepenuhnya memberikan privasi seperti yang dijanjikan.

Dilansir TrenAsia.com dari laman The Guardian pada Selasa, 2 April 2024, para penggugat menyatakan bahwa dengan melakukan ini, Google mengumpulkan informasi yang sangat pribadi dan sensitif tentang pengguna, termasuk preferensi, kebiasaan, dan informasi intim yang mereka cari online.

Ketentuan penyelesaian ini diajukan di pengadilan federal di Oakland, California, dan masih harus disetujui oleh hakim. Gugatan kelas ini dimulai pada tahun 2020 dan melibatkan jutaan pengguna Google yang menggunakan penjelajahan pribadi sejak 1 Juni 2016.

Dalam penyelesaian ini, Google akan memperbarui informasi tentang data yang dikumpulkannya selama sesi penjelajahan pribadi. Dan ini akan membuat pengguna lebih sadar tentang informasi apa yang Google kumpulkan tentang mereka ketika mereka menjelajah secara pribadi.

Selain itu, pengguna juga akan memiliki opsi untuk memblokir kuki pihak ketiga selama lima tahun saat menggunakan mode penyamaran. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna atas data pribadi mereka.

Pengacara para penggugat mengestimasi bahwa penyelesaian ini bernilai lebih dari US$5 miliar, mungkin hingga US$7,8 miliar. Meskipun pengguna tidak akan menerima ganti rugi secara langsung dari penyelesaian ini, mereka masih bisa mengajukan gugatan individu untuk kompensasi.

Google telah menyatakan dukungannya untuk penyelesaian ini, meskipun ada ketidaksetujuan terhadap beberapa argumen yang diajukan oleh para penggugat. Google berencana untuk mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki praktiknya dan memberikan lebih banyak privasi kepada pengguna.

Baca Juga:

Penyelesaian sementara ini dicapai pada bulan Desember, dan persidangan untuk persetujuan akhir dijadwalkan pada 5 Februari 2024. Adapun, detail tambahan tentang penyelesaian ini belum diungkapkan. 

Sementara itu, pengacara para penggugat berencana untuk meminta biaya hukum yang harus dibayarkan oleh Google.

Sebelumnya, Google juga menghadapi gugatan serupa di Texas pada tahun 2022, yang menuduh bahwa mode "incognito" atau "pribadi" pada browser webnya menyesatkan pengguna tentang sejauh mana privasi mereka dilindungi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 02 Apr 2024 

Bagikan

Related Stories