Ragam
Menyelamatkan Arsip Perintis Penerbangan Swasta di Indonesia, Pahlawan Nasional AK Gani sebagai Pelopor
PALEMBANG, WongKito.co - Tidak banyak yang tahu, Pioneer Aviation Corporation (PAC) adalah perintis perusahaan penerbangan swasta di Indonesia. Arsip sejarahnya saat ini diupayakan untuk menjadi dokumenter nasional yang terawat.
PAC didirikan oleh Adnan Kapau Gani (AK Gani) untuk menyaingi perusahaan penerbangan kolonial Belanda KLM (Koninklijke Luchtvaart Maatschappij). Dia ingin membuktikan bahwa orang Indonesia mampu mengelola maskapai penerbangan secara mandiri tanpa monopoli.
Sempat melewati masalah penolakan izin, perusahaan penerbangan komersil pertama di Indonesia itu diresmikan pemerintah di Bandara Kemayoran Jakarta pada 27 Februari 1953. Pioneer bahkan menjadi maskapai pertama yang memberangkatkan jemaah haji Indonesia tahun 1954.
Baca Juga:
- Jadwal Imsakiyah dan Berbuka di Palembang, Rabu 27 Maret 2024
- Sambut Ramadhan dan Idul Fitri, BI Sumsel Kembali Gelar Susur Sungai Musi
- Mantapkan Sinergi, PGN Solution dan LEMIGAS Resmikan Kerja Sama Bidang Minyak & Gas Bumi
Memori sejarah tentang PAC tersimpan di Museum Pahlawan Nasional Mayjen TNI Purnawirawan dr AK Gani (Museum AK Gani) di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Pihak museum berjuang agar arsip rintisan penerbangan swasta di Indonesia bisa diakui dan dikenal lebih luas.
Upaya Yayasan Museum disambut baik oleh lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Arsip PAC dari tahun 1951 - 1957 masuk dalam nominasi registrasi program Memory Kolektif Bangsa (MKB) tahun 2024. Pihak ANRI bersama dewan pakar sejarah juga telah mengunjungi museum yang dikelola keluarga AK Gani tersebut pada Jumat 1 Maret 2024, guna verifikasi.
“Arsip dan naskah di Museum AK Gani sudah luar biasa. Namun, keberlanjutan pemeliharaan untuk museum ini masih kurang. Sehingga perlu dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kota, serta keterlibatan komunitas masyarakat pecinta museum,” ulas Deputi Bidang Konservasi ANRI, Kandar dibincangi di Palembang, Jumat (01/03/24).
Diakui Kandar, kedatangannya bersama dewan pakar untuk melihat bagaimana peran AK Gani sebagai pencetus perusahaan pesawat swasta di Indonesia. Mereka mendapati kondisi arsip sangat lengkap. Hanya saja perlu dukungan perawatan dan akses masyarakat agar tahu peran AK Gani dalam membangun bangsa dan negara dari berbagai sektor.
Diketahui, AK Gani dikenal sebagai dokter, aktor film, aktivis pergerakan, politisi, serta pengusaha. Dia juga menduduki berbagai jabatan pemerintahan dan militer di tingkat lokal Sumsel maupun nasional.
Kandar memastikan, setelah arsip AK Gani nantinya sudah diregistrasi sebagai Memori Kolektif Bangsa karena mempunyai signifikansi secara nasional, ANRI akan turun membantu perawatan arsip tersebut. Arsip akan dilapisi dengan laminasi kertas impor Jepang yang keawetannya bisa mencapai 100 tahun.
ANRI juga akan membantu back up data digital yang bisa diakses terbuka. Dengan begitu, masyarakat bisa mempelajari ketokohan AK Gani dari berbagai aspek, mulai dari pemerintahan, militer, serta ekonomi dalam hal mendirikan perusahaan penerbangan swasta di Indonesia.
“(Arsip) ini harus dibuka seluas-luasnya bahwa AK Gani adalah tokoh nasional. Saat ini perannya belum bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tokoh teladan membangun bangsa,” jelasnya.
Kepala Museum AK Gani, Eko Budi Prasetyo mengakui, pihaknya memiliki keterbatasan untuk menyelamatkan dan menyimpan arsip-arsip penting dari AK Gani. Selama ini mereka berjibaku secara mandiri. Karena itu, dia berharap pemerintah bisa memperhatikan, apalagi AK Gani sudah menjadi tokoh nasional dan mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional tahun 2007.
“Jika bisa diregistrasi ANRI, kami berharap selanjutnya bisa dikenal lebih luas hingga tingkat dunia, menjadi sejarah untuk diselamatkan dunia. Apalagi program ANRI itu juga diinisiasi UNESCO,” katanya.
Baca Juga:
- BRI Group Buka 6.441 Kuota Mudik Gratis 2024
- Jadwal Imsakiyah Palembang, Kamis 21 Maret 2024
- Presidium Sriwijaya Forum Care TB-HIV Terbentuk, Kolaborasi OMS dorong Pengendalian Tercapai
Ketua Yayasan Museum AK Gani, Priyanti Gani menambahkan, pihaknya mengajukan registrasi ANRI agar Museum AK Gani punya prestasi. Mengingat, banyak koleksi perjuangan AK Gani yang sepatutnya bisa diketahui publik. Namun selama ini museum tidak mendapatkan kepedulian dari pemerintah.
“Museum yang dikelola masyarakat seperti ini susah mendapatkan dana. Padahal aktivitas di museum cukup banyak, terutama terkait restorasi naskah. Tapi kami tetap berupaya eksis,” tutur anak kelima dari AK Gani ini.
Permohonan kepesertaan program MKB ANRI diajukan Museum AK Gani pada Desember 2023 lalu. Menurutnya, pengajuan registrasi Museum AK Gani menjadi satu-satunya dari Kota Palembang. Pengumuman akan disampaikan dalam puncak acara Hari Kearsipan Nasional pada Mei mendatang. (Yulia Savitri)