KabarKito
Harga Telur Meroket, ini Ungkapan Pedagang Pakan Ternak
PALEMBANG, WongKito.co - Kenaikan harga pakan ternak unggas sejak enam bulan lalu, diklaim menjadi salah satu faktor meroketnya harga telur ayam ras yang terjadi di seluruh pasar tradisional Kota Palembang.
Salah satu pedagang pakan ternak di kawasan Pasar 10 Ulu Palembang, Ari (25) membenarkan adanya perubahan harga jual pada beberapa pakan ayam peternak dan petelur yang berimbas pada penjualan telur ayam meroket.
"Kalau dari pakan memang benar mengalami kenaikan harga, meskipun tidak signifikan akan tetapi ini tetap berpengaruh bagi konsumen terutama peternak ayam sendiri," katanya saat diwawancarai Wongkito.co, Senin (29/8/2022).
Baca:
- Bumi Resources Minerals (BRMS) Temukan Tambahan Emas dari Proyek Palu
- Antusiasnya Pengunjung Festival Durian di Bandara SMB II, Cukup Siapkan Rp 50 Ribu bisa Makan Durian Sepuasnya
- Tokopedia Beberkan Manfaat NIB, Serius Dukung UMKM Go Digital
Disebutkannya adapun jenis pakan ayam yang melonjak diantaranya pur ayam merek BR 21 yang sebelumya hanya Rp 9 ribu per kilogram menjadi Rp 9.500 per kilogram, kemudian jenis pur BB dari yang sebelumnya Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu per kilogram.
"Kalau dihitung per kilogram seperti ini terlihat masih murah, tapi kalau untuk kelas peternak tentunya akan diberatkan karena konsumsi mereka biasanya lebih banyak, bisa sampai puluhan kilo," ujarnya.
Sedangkan sekarang, lanjutnya, untuk harga per karung pur ayam dengan bobot 50 kilogram bisa naik hingga Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram.
"Jenis N511 saja harganya naik 20 sampai 30 persen sekarang. Memang saat ini masih naik turun semua, yang turun hanya jagung kristal dan halus saja," tambah dia.
Baca Juga:
- Wong Plembang ingin Tukar Uang Kertas Baru? Cek Lokasinya Yuk!
- Resep Pisang Karamel, Gampang dan Rasanya Nikmat
- GIIAS 2022 Daihatsu Kantongi 1.030 SPK, Mobil Ini Yang Paling Laku
Kendati demikian, Ari juga mengatakan bahwa kenaikan harga telur juga bisa disebabkan oleh faktor yang bersumber dari kualitas ayam petelur itu sendiri, sehingga pakan ayam tidak menjadi satu-satunya dampak harga telur.
"Usia ayam petelur yang sudah tua juga menjadi penyebabnya sehingga produksi telur tidak lagi banyak, misal dari 1.000 telur sekali panen bisa jadi hanya 500 telur saja," lanjutnya.
Sementara itu, pedagang telur di Pasar 10 Ulu Palembang, Benju (63) masih mengeluhkan mahalnya harga telur ras yang sudah terjadi sejak berbulan-bulan lalu.
"Harga telur bukannya turun sekarang malah naik, tapi kabarnya dalam dua minggu kedepan akan ada peningkatan produksi telur sehingga harganya turun," katanya.(ros)