Ekonomi dan UMKM
Himpun Rp11,73 Triliun dari 8 Bank, PLN Siap Percepat Transisi Energi Hijau
JAKARTA - Upaya mendorong percepatan transisi energi Indonedia dilakukan PT PLN (Persero) dengan menjalin kerja sama pembiayaan hijau senilai US$750 Juta atau setara dengan Rp11,73 triliun (kurs Rp15.655 per dolar AS).
Sebanyak delapan bank turut serta dalam pembiayaan hijau PLN dalam mengurangi emisi karbon, dengan ditandai penandatanganan Mandate Letter oleh PLN.
"Kami berencana menggunakan sepenuhnya pembiayaan ini untuk mendukung pembangunan program-program berbasis EBT," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dilansir dari TrenAsia.com, Rabu (2/11/2022).
Ia menjelaskan, PLN mendapat kepercayaan dan dukungan dari kreditur dan investor internasional sehingga PLN mendapatkan pembiayaan dengan pricing yang kompetitif seperti ini di tengah situasi pasar dan ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian dan volatile.
Baca Juga:
- Parah Nih! Harga Pangan dan Energi Mahal, Inflasi Eropa Cetak Rekor Tertinggi
- Yuk Simak Daftar Wilayah dan Waktu untuk Mengamatinya, Gerhana Bulan Total 8 November
- Nilai Ekspor Sumsel September 2022 Turun 8,73 Persen
Adapun delapan bank yang memperoleh mandat pembiayaan hijau ini adalah Bank of China, China Construction Bank, CIMB, DBS Bank, PT Bank Mizuho Indonesia atau Mizuho Bank Ltd, dan OCBC.
Lalu ada Sumitomo Mitsui Banking Corporation atau Bank BTPN, dan United Overseas Bank (UOB).
Sebelumnya, Darmawan bersama PLN telah melakukan sejumlah inisiatif dalam mendukung agenda dekarbonisasi. Salah satunya dengan memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan gencar membangun pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Dalam menjalankan proyek mengejar target carbon neutral, PLN menyambut dukungan internasional dari sisi pembiayaan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 02 Nov 2022