IMO Sepakat Pengurangan Emisi Karbon 2030 Net Zero

IMO Sepakat Pengurangan Emisi Karbon 2030 Net Zero (Istimewa)

JAKARTA, Wongkito.co - Pertemuan Komite Perlindungan Lingkungan Laut yang diinisiasi oleh  International Maritime Organization (IMO) menghasilkan kesepakatan mengurangi kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat celcius.

Target emisi net-zero di tahun 2030 mendatang. Strategi iklim yang dilakukan IMO saat ini adalah menyetujui “pos pemeriksaan indikatif”, yang bertujuan untuk mengurangi intensitas karbon bahan bakar pengiriman sebesar 20% pada tahun 2030. Selasa,12 juli 2023.

Al Jazeera menyebutkan, intensitas mengacu pada emisi yang dihasilkan per kargo relatif terhadap jarak. Persetujuan tersebut juga mengacu pada komitmen untuk mewujudkan target target pengurangan 30% pada tahun 2030 dan pemotongan 80% pada tahun 2040.

Baca juga

Sektor pengiriman sendiri saat ini menjadi penyumbang emisi rumah kaca yang cukup besar. Sektor ini menyumbang 80% hingga 90% perdagangan barang dagangan global, berdasarkan volume. Dalam proses mengirimkan barang-barang tersebut, kapal barang membakar sekitar 300 juta metrik ton bahan bakar bunker kotor setiap tahun. Hal tersebut berarti sektor ini menghasilkan satu miliar ton CO2 atau  setara dengan 3% emisi rumah kaca global.

Industri pengiriman harus mengurangi separuh emisi pada tahun 2050 agar sesuai dengan perjanjian Paris yaitu tetap berada dalam batas target pemanasan global 1,5 derajat celcius. Namun, kenyataannya berbanding terbalik dalam beberapa tahun belakangan ini. Mengutip Al Jazeera, tren menunjukkan kenaikan dalam menyumbang emisi dunia. Emisi sektor pengiriman antara tahun 2013 hingga 2018 bahkan menunjukkan naik 10%.

Kritikus menyebutkan sektor pengiriman lambat dalam progres menghilangkan jejak karbon karena peraturan industri yang tidak memadai. Selain itu, pakar kebijakan OceanCare, LSM konservasi laut, Carlos Bravo Villa menyebutkan janji IMO untuk 2030 tidak konsisten dengan target emisi net-zero di tahun 2050. Villa menyebutkan, “(pengurangan) tahun 2030 seharusnya mendekati 40%”

Di sisi lain, industri pengiriman sudah secara sukarela menuju praktik net-zero. Kepala dekarbonisasi bahan bakar global Trafigura, sebuah perusahaan perdagangan komoditas, Rasmus Bach Nielsen, menyebutkan “industri baru-baru ini melihat pengenalan standar pengoptimalan bahan bakar, elektrifikasi surya on-board, dan bahkan teknologi bertenaga angin.”

Perusahaan perkapalan terbesar nomor tiga di dunia, CMA CGM, April lalu telah menyelesaikan pesanan 12 kapal metanol netral karbon. Sedangkan Maersk, salah satu saingan utamanya, 10 Juli 2023 lalu menerima pengiriman kapal kontainer pertama di dunia yang ditenagai oleh metanol hijau pada.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 12 Jul 2023 

Editor: admin

Related Stories