Industri Makanan & Minuman Bertransformasi Sesuai Perkembangan Jaman

Industri Makanan & Minuman Bertransformasi (Ist)

JAKARTA, WONGKITO.CO - Revolusi industri 4.0 membuat pola marketing makanan dan minuman juga berubah, pola penjualan yang memanfaatkan digitalisasi lebih di sukai karena konsumennya lebih luas.

Industri makanan dan minuman (Mamin) diharapkan menjadi penyumbang devisa negara, untuk itu perlu dikembangkan dari segi packing dan tampilan agar bisa bersaing secara global. Di samping itu peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia juga penting.

“Peta jalan Making Indonesia 4.0 tidak hanya fokus pada aplikasi teknologi, tetapi juga berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan R&D di sektor industri,” kata Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Dilansir dari siaran pers, rabu,19 Juli 2023.

Industri mamin memiliki kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, terbukti dengan kontribusi sektor mamin terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas dan PDB nasional.

Selain itu, industri mamin juga telah mengalami pertumbuhan positif setelah menghadapi dampak pandemi Covid-19. Menurut data triwulan I-2023, industri mamin mampu tumbuh sebesar 5,33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini juga terlihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang menunjukkan industri mamin termasuk subsektor yang konsisten berada pada tingkat ekspansi.

Baca juga

Putu menjelaskan bahwa digitalisasi memberikan dampak positif bagi sektor industri dalam meningkatkan nilai ekspor. Melalui digitalisasi, sektor mamin dapat melakukan jejak produk untuk memenuhi regulasi Uni Eropa terkait deforestasi. Di samping itu, digitalisasi juga telah diterapkan dalam industri pengolahan susu, mulai dari peternakan hingga proses pengolahan.

Dalam upaya mendukung transformasi digital industri mamin, Kementerian Perindustrian menyelenggarakan kegiatan pendampingan industri 4.0. Kegiatan ini melibatkan penyiapan SDM yang kompeten dan dilakukan melalui serangkaian sesi, termasuk penyampaian pengetahuan industri 4.0, pelatihan berbasis kompetensi (PBK), pendalaman dengan bimbingan tenaga ahli, hingga presentasi pilot project di hadapan Dewan Direksi.

Dengan pendampingan ini, diharapkan industri mamin dapat menerapkan transformasi digital 4.0 dengan tepat, akurat, aman, dan terukur. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini, menganggapnya sebagai langkah serius dalam meningkatkan daya saing sektor mamin.

Melalui pendampingan industri 4.0, diharapkan perusahaan mamin dapat merasakan manfaat dari digitalisasi, termasuk perusahaan industri kecil dan menengah. Dengan demikian, langkah ini akan menjadi dasar pengembangan SDM yang kompeten dalam menerapkan industri 4.0.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 19 Jul 2023 

Editor: admin

Related Stories