Industri Perbankan Makin Bergizi, Menapaki Era 5G

Ilustrasi Nasabah Bertransaksi Lewat Mobile Banking (Verizon)

JAKARTA, WongKito.co,  – Teknologi 5G sudah mulai diadopsi di Indonesia oleh beberapa produsen smarthphone maupun operator seluler dalam skala terbatas. Jika semuanya berjalan lancar, tidak lama lagi Indonesia bisa merasakan manfaat teknologi ini secara massal. Lalu apa manfaatnya bagi industri perbankan?

Christian Guirnalda, Direktur Verizon 5G Labs and Innovation Center menyatakan teknologi 5G akan memberikan banyak manfaat bagi perbankan, di antaranya meningkatkan layanan ke nasabah dari berbasis transactional menuju conversational, jaringan ATM yang semakin cerdas dan menyesuaikan karakteristik personal nasabah hingga memberikan literasi keuangan generasi selanjutnya.

Menurutnya, industri perbankan yang kita kenal hingga saat ini bermula dari gedung –gedung atau bangunan. Anda bisa melihatnya di jalan protokol dan Wall Street. Tapi masa depan perbankan akan lebih terdesentrilisasi, khususnya dengan nasabah. 

Adopsi teknologi 5G ke dalam layanan inti perbankan termasuk savings and retail banking, institutional banking and transactions and commerce banking akan membuat perbankan bergeser dari berbasis transaksi menuju kontekstualisasi dan percakapan. 

“Ini akan semakin memperkuat setiap nasabah maupun perusahaan kecil atas kendalinya terhadap keuangan mereka sendiri,” kata dia kepada Verizon.com yang dikutip Rabu, 1 desember 2021.

Dijelaskan, era 1G membawa nasabah pada layanan telebanking dimana nasabah menelfon operator untuk mengetahui informasi seputar tabungannya secara terbatas. Lalu era 2G membawa bank pada layanan notifikasi lewat SMS dan MMS termasuk notifikasi terkait  penipuan. Era 3G membawa internet ke perangkat seluler dimana nasabah bisa mengakses akun tabungan mereka lewat browser seluler dan aplikasi mobile banking generasi awal.

Adapun 4G membawa kemampuan web yang lebih dalam pada perangkat seluler dan membuat pengalaman perbankan pada aplikasi menjadi lebih mulus. Nah perangkat yang terhubung dengan 5G akan menciptakan pengalaman asisten digital yang memungkinkan interaksi dan layanan yang dipersonalisasi secara real time, sehingga pengalaman mobile banking nasabah tidak hanya bersifat transactional tapi juga conversational

“Nasabah dapat mendiskusikan opsi rekening tabungan atau tingkat giro, dimanapun  nasabah berada, mereka akan selalu bisa terhubung,” tambah Guirnalda. 

Dijelaskan, saat mayoritas perangkat seluler, tablet dan PC terhubung satu sama lain, transaksi bisa dilakukan dalam beberapa kedipan mata saja. Seorang nasabah misalnya, yang telah mengijinkan banknya untuk menggunakan data biometrik untuk mengonfirmasi identitas mereka, cukup berjalan ke arah teller. Kemudian perangkat yang terhubung 5G di konter teller dapat memverifikasi identitas pelanggan. 

Teller di belakang konter kemudian diberikan riwayat keuangan dan informasi rekeking nasabah. Pemrosesan secara real-time ini dimungkinkan karena tingkat latensi yang sangat rendah dari jaringan 5G. Ini juga dapat memberikan informasi kepada teller yang membantu mereka dalam merekomendasikan produk atau layanan yang tepat untuk nasabah tersebut.

Baru-baru ini, Baru-baru ini, Verizon melakukan ujicoba di toko swalayan otonom Indy 500 yang dilengkapi dengan perangkat Verizon 5G Ultra Wideband. Pengunjung dapat memindai, memasukkan informasi, dan membeli berbagai macam makanan ringan, minuman, dan merchandise menggunakan visi komputer portabel tanpa harus khawatir mengantri untuk check out. 

“Saya masuk, mengambil mobil balap untuk anak saya, berjalan keluar dan kemudian mendapat kwitansi. Sederhana itu dan begitu banyak waktu yang kita hemat. Belum lagi pengalaman baru di ATM, dimana ia bisa memiliki tampilan layar yang sama sekali berbeda untuk nasabah berusia 60 tahun dan nasabah berusia 20 tahun, seperti itulah kekuatan 5G,” kata Guirnalda. 

Guirnalda menambahkan meski saat ini bank telah memiliki fitur asisten digital seperti bot dan sebagainya, tapi percakapan yang dihasilkan masih sangat mendasar dan masih terdapat latensi. Dengan 5G, pengalaman yang diberikan akan benar – benar baru.

Salah satu contoh nyata adalah perusahaan bernama Soul Machines . Platform yang dibangun di atas sistem operasi Human OS ini memungkinkan manusia digital untuk bereaksi secara real time, mengontekstualisasikan percakapan, dan memungkinkan mereka untuk merespons dengan cara yang autentik dan emosional. 

Literasi keuangan dan investasi juga akan memasuki babak baru. Jika generasi Z saat ini datang dengan TikTok untuk berbagi konten keuangan, personal finance ataupun wealth management , 5G akan membuka jalan untuk augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) yang lebih impresif atau bukan tidak mungkin lagi akan ada seorang penasihat keuangan holografik. 

“Nantinya kita akan menjadi tidak asing dengan kehadiran seorang penasihat keuangan holografik yang mendiskusikan kemajuan karir nasabah menuju masa pensiun di ruang tamu nasabah. Ia duduk bersama nasabah di sofa nasabah. 

Padahal kenyataannya, mereka berada di rumah atau kantor mereka sendiri dan streaming melalui AR berlatensi ultra-rendah. Teknologi ini dapat terus menciptakan batasan baru bagi nasabah untuk mendapatkan nasihat keuangan yang berharga,” kata Guirnalda. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 01 Dec 2021 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories