Ekonomi dan UMKM
Inflasi Turun, Nilai Kurs Rupiah Dibuka Menguat dari Dolar AS
JAKARTA - Per Juli 2022, inflasi Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sehingga berdampak pada melemahkan nilai tukar dolar negeri Paman Sam. Berbanding terbalik dengan kurs rupiah dibuka menguat 17 poin dan masih terus merangkak naik.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 12 Agustus 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat di level Rp14.748,5 perdolar AS.
Sementara itu, pada perdagangan sebelumnya, nilai kurs rupiah ditutup menguat 105 poin di level Rp14.765,5 perdolar AS.
Berdasarkan pantauan pada pukul 9.55 WIB, nilai kurs rupiah pun masih menguat dan tercatat di posisi Rp14.681,5 perdolar AS.
Baca Juga:
- Transaksi e-Commerce Indonesia Capai Rp 108,54 Triliun pada Kuartal I-2022, Ini Penjelasannya
- Baznas Palembang Himpun Rp 2,5 Miliar Zakat ASN
- Nilai Transaksi Pedagang dengan QRIS Bank Mandiri Naik 400 Persen
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, meski capaian inflasi AS pada Juli 2022 masih mendekati level tertinggi selama beberapa dekade terakhir, namun penurunan inflasi dari 9,1% ke 8,5% telah mendorong asumsi para pelaku pasar bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan menyurutkan agresivitasnya dalam mengerek suku bunga.
Pasar saat ini memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan The Fed berikutnya.
"Perlambatan laju inflasi membuat pasar makin yakin bahwa bank sentral AS akan sedikit mengerem laju pengetatan moneter sebab selama ini, kenaikan suku bunga acuan yang agresif dilakukan atas nama perang melawan inflasi," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 12 Agustus 2022.
Baca Juga:
- Begini Syarat dan Cara Daftarnya, BUMN Sucofindo Buka Loker
- Triwulan II-2022, Ekonomi Sumsel Tumbuh Sebesar 4,37 Persen
- Harumkan Nama Palembang di Ajang One Pride MMA, Eka Darmawansyah "Ngopi Bareng" Ratu Dewa
The Fed dinilai bisa mengerem laju pengetatan moneter seiring dengan penurunan inflasi AS sehingga Bank Indonesia (BI) diprediksi akan menahan suku bunga acuannya lagi di pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Agustus 2022.
Ibrahim pun mengatakan, dengan inflasi yang masih terjaga sehingga membuat daya beli masyarakat tetap stabil, ekonomi nasional masih berpotensi untuk tumbuh positif.
"Ini bukti bahwa fundamental ekonomi stabil dan berimbas terhadap menguatnya mata uang rupiah," ungkap Ibrahim.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan bergerak di rentang Rp14.740-Rp14.790 perdolar AS.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 12 Aug 2022