GayaKito
Ingin Awet Muda? Ini Rekomendasi 5 Jus dari Ahli
PALEMBANG, WongKito.co - Siapa sih yang tidak ingin awet muda ya? untuk tetap tampil muda dan segar berbagai cara dilakukan, dari berolahraga rutin sampai dengan melakukan diet ketat.
Namun, tahukah Anda kalau mengonsumsi jus buah dan sayuran juga cocok untuk diterapkan agar tetap sehat dan awet muda.
Jus yang benar-benar alami, 100% buah atau sayuran menawarkan manfaat kesehatannya sendiri yang unik, berikut ini lima rekomendasi jus mengutip laman eathis.com.
1. Jus delima
Delima penuh dengan antioksidan, seperti polifenol, yang dapat membantu mengurangi peradangan, melawan kanker, dan menurunkan tingkat tekanan darah. Selain manfaat tersebut, buah delima juga diketahui memiliki efek unik pada sel-sel penuaan tubuh Anda.
Baca Juga:
- Peneliti: Mayoritas Korban Kekerasan Seksual Kenal dengan Pelaku dan Berusia Anak-Anak
- Ketum AJI: Terus Kawal Kemerdekaan Pers, Jaga Independensi
- Simak Ternyata 5 Aplikasi Ini Bikin Kuota Internet Jadi Makin Boros dan Cepat Habis
Setelah usia 50 tahun, sel-sel Anda mulai kesulitan mendaur ulang mitokondria, yang berdampak langsung pada kekuatan otot. Tidak hanya itu, jika tubuh Anda tidak dapat mendaur ulang mitokondria dengan cukup cepat, mitokondria dapat menumpuk dan meningkatkan risiko penyakit serius, seperti Parkinson.
Kabar baiknya adalah buah delima mengandung molekul yang diubah mikrobioma usus Anda menjadi sesuatu yang disebut urolithin A, senyawa yang dapat membantu menjaga proses mitokondria Anda tetap sehat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa individu mungkin memiliki flora usus yang tidak dapat mengubah senyawa ini, yang berarti jus delima tidak akan banyak berpengaruh.
2. Jus wortel
Wortel mengandung banyak antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan Anda seiring bertambahnya usia. Misalnya, wortel kaya akan lutein, yang diketahui membantu meningkatkan kesehatan mata dan otak.
3. Jus bit
Rasa bit termasuk yang tidak disukai, tetapi jus bit adalah minuman yang sangat kuat untuk membantu memperlambat proses penuaan. Sebuah studi dari Redox Biology menemukan bahwa mereka yang minum jus bit memiliki tingkat yang lebih menonjol dari jenis bakteri tertentu yang membantu kesehatan kognitif dan pembuluh darah daripada peserta yang meminum minuman plasebo.
4. Jus jeruk merah muda
Buah jeruk ini juga kaya akan antioksidan lain yang disebut beta karoten, yaitu antioksidan yang dapat digunakan tubuh Anda untuk diubah menjadi vitamin A.
Tapi, potensi manfaat kesehatan beta karoten tidak berhenti di situ, seperti sebuah studi yang diterbitkan di Epidemiologi Kanker, Biomarker dan Pencegahan menemukan bahwa itu mungkin memiliki kemampuan untuk membantu mengurangi risiko kanker prostat pada pria yang lebih muda.
Likopen, yang juga ditemukan dalam tomat dan semangka, diketahui memiliki banyak khasiat kesehatan dan bahkan ditemukan dapat memperbaiki penampilan kulit Anda. Penelitian yang dipublikasikan di Food Science & Nutrition menemukan bahwa lycopene memiliki efek "meremajakan" pada kulit partisipan paruh baya.
Baca Juga:
- Kabar Gembira buat Lulusan SMA, Anak Perusahaan PT Angkasa Pura Buka Lowongan Kerja , Cek Syarat Berikut ini
- Resep Bola-Bola Tahu Kaya Gizi dan Enaknya Pakai Banget!
- Harper Hotel Palembang Sajikan Set Menu CiaTok Hingga Penampilan Acrobatic, Sambut Tahun Kelinci Air
Studi lain yang diterbitkan dalam American Journal of Nutrition menyimpulkan bahwa lycopene dapat menurunkan kolesterol LDL (jenis jahat) dan meningkatkan kadar kolesterol HDL (jenis baik), yang merupakan faktor penting dalam mendukung kesehatan jantung.
5. Jus rumput gandum
Di Indonesia tentunya sangat asing ya, ada olahan jus rumput gandum yang konon rasanya sangat tidak enak. Tetapi manfaat kesehatan dan sifat anti-penuaan sangat sepadan dengan rasa berumput.
Pertama, rumput gandum mengandung vitamin C, vitamin E, dan flavonoid — yang merupakan zat alami yang ditemukan dalam buah dan sayuran yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit.
Wheatgrass juga sangat tinggi klorofil, senyawa yang membuat banyak tumbuhan menjadi hijau. Saat dikonsumsi, klorofil diketahui memiliki sifat antioksidan serta kemampuan kemoprotektif, yang artinya melindungi tubuh Anda dari efek samping negatif kemoterapi. Ini karena kemampuannya untuk mengurangi bioavailabilitas karsinogen—atau zat yang dapat menyebabkan kanker dalam tubuh Anda.(*)