Ragam
Intip Yuk Harga dan Fakta Unik Maung Garuda, Mobil Dinas Prabowo Cs
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginisiasi penggunaan Maung, mobil produksi PT Pindad sebagai mobil dinas menteri dan pejabat Eselon 1.
Mobil taktis 4x4 ini bukan kendaraan biasa, Mobil Maung dirancang untuk menaklukkan medan berat dengan berbagai fitur keamanan tingkat tinggi. Keputusan untuk mengganti kendaraan dinas impor dengan Maung sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat industri otomotif nasional.
Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa transisi penggunaan mobil dinas akan dimulai minggu depan. Lewat penggunaan Maung sebagai kendaraan dinas resmi, pemerintah berharap dapat memperkuat posisi industri otomotif dalam negeri di kancah internasional.
"Pak Prabowo sudah bilang, minggu depan tidak ada lagi barang impor untuk mobil eselon 1 sama menteri, luar biasa," terang Anggito, di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.
Baca juga:
- Begini Resep Es Rujak
- Kolaborasi XL Axiata - Huawei Indonesia Optimalkan Pengembangan Jaringan Konvergensi dengan Otomasi - Pencapaian AOMM Level 3.0
- Ramai Dibahas Kabinet Merah Putih Diarahkan Prabowo Pakai Mobil Dinas Maung Garuda, ini Tanggapan Pindad
Desain dan Spesifikasi Maung
Maung dirancang oleh Profesor Sigit Puji Santosa dari Institut Teknologi Bandung (ITB), yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad. Kendaraan ini mengandung 70% komponen lokal, termasuk mesin, rangka, hingga fitur teknis lainnya.
Hal ini menjadi bukti kemampuan Indonesia dalam memproduksi kendaraan berkualitas tinggi yang tidak hanya kuat di medan berat, tetapi juga memenuhi standar keamanan yang tinggi.
"Nanti kalau mau lihat Maung, kemarin Profesor Sigit dari ITB, Direktur Utama Pindad, menyampaikan dia merancang mobil Indonesia, 70 persen itu produk dalam negeri," tambah Anggito.
Maung adalah kendaraan taktis 4x4 yang mampu melaju hingga 120 km/jam dan dilengkapi dengan transmisi manual 6-percepatan. Dirancang untuk menempuh jarak hingga 800 km, Maung cocok untuk operasi jarak jauh di medan berat dan terpencil.
Kendaraan ini memiliki kapasitas empat penumpang dan berat total 2.160 kg. Dengan spesifikasi tangguh seperti ini, Maung mampu mendukung operasi militer dan keamanan secara optimal, bahkan dalam situasi ekstrem sekalipun.
Selain itu, Maung versi militer bisa dilengkapi dengan berbagai fitur tambahan, seperti braket senjata kaliber 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, perangkat GPS, dan tracker untuk meningkatkan kemampuan kendaraan ini dalam operasi keamanan.
Fitur-fitur tersebut menjadikan Maung sebagai pilihan ideal untuk kendaraan militer dan juga sebagai kendaraan dinas bagi pejabat pemerintah yang memerlukan tingkat keamanan tinggi.
Modifikasi Khusus “Maung Garuda”
Khusus untuk Presiden Prabowo, Maung mendapatkan modifikasi dengan sentuhan khas Eropa yang memberikan tampilan lebih mewah dan kokoh. Modifikasi ini meliputi penggunaan velg chrome, dan penggunaan logo GARUDA di bagian belakang yang menonjolkan identitas Indonesia.
Maung versi Garuda juga dilengkapi dengan material komposit anti-peluru dan kaca anti-peluru dengan level perlindungan B5/B6. Interior kendaraan ini memiliki desain mewah, dengan fitur seperti captain seat, panel kontrol sentuh, dan pijakan kaki otomatis.
Untuk meningkatkan keamanan dan ketangguhan di lapangan, kendaraan ini juga dilengkapi dengan ban Run Flat Tyre (RFT) yang memungkinkan kendaraan tetap berjalan dengan baik meskipun mengalami kebocoran.
Harga dan Produksi Maung
Maung pertama kali diluncurkan ke publik pada tahun 2020 dengan dua versi, yaitu versi militer dan versi sipil. Harga versi militer, yang dilengkapi dengan perlengkapan khusus, diperkirakan sekitar Rp600 juta. Sementara versi sipil tanpa perlengkapan militer diperkirakan akan dijual dengan harga Rp400-500 juta.
Model Maung Garuda yang digunakan oleh Presiden Prabowo memiliki spesifikasi khusus yang meningkatkan nilai tambahnya, sehingga harganya lebih tinggi dari versi standar.
Pada tahun 2023, PT Pindad memulai kontrak produksi tahap pertama sebanyak 5.000 unit, dengan target penyelesaian dalam dua tahun. Produksi ini diharapkan terus meningkat, dengan total produksi Maung direncanakan mencapai 10.000 unit dalam beberapa tahun mendatang.
Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, PT Pindad juga berupaya menjajaki peluang ekspor untuk memperkenalkan produk taktis Indonesia di pasar global.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 29 Oct 2024