Intip Yuk Pengorbanan dan Dedikasi Pekerja Kilang Pertamina Plaju di Masa Lebaran

Aji Pratama (kiri) dan Maheza Restu Pradana dengan latar belakang kilang High Vacuum Unit (HVU) II (Pertamina )

PALEMBANG, WongKito.co, - Sayup-sayup, gema takbir di malam lebaran Idulfitri terdengar oleh Imam Fadhli (29), yang tetap siaga di control room Crude Distillate & Gas Plant (CDGP) Kilang Pertamina Plaju. 

Ia hanya bisa merasakan nuansa lebaran Idulfitri kecil-kecilan bersama rekan kerjanya yang lain, sembari menatap layar monitor untuk memastikan operasional kilang berjalan aman, andal serta mematuhi semua ketentuan yang berlaku.

Pada tahun 2024 ini, ia masih belum mendapat giliran untuk merayakan hangatnya lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman.

Baca juga:

Dengan tugasnya sebagai Operator di Unit Alkilasi, fungsi Produksi, Imam menjadi satu dari ratusan pekerja lain yang bertugas memastikan kelancaran proses produksi crude (minyak mentah) menjadi berbagai produk.

Tahun ini, genap sebelas tahun ia berkarir sebagai perwira di Kilang Pertamina Plaju. Ia masih setia dengan sistem kerja shift tetap menjaga kilang tetap beroperasi selama 24 jam dalam setiap harinya.

Tak ada pilihan lain, begitulah konsekuensi dan realita yang mesti ia jalani demi menjaga keamanan suplai pasokan BBM khususnya di wilayah Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan). Di kelompok shiftnya, dibatasi hanya satu orang yang dibolehkan mengambil cuti, dan tahun ini kesempatan itu diberikan kepada salah satu rekan sejawatnya yang sudah lama tak mudik melihat keadaan orang tuanya di luar Sumatera.

“Dulu, di awal-awal, jujur terasa berat dan berbeda. Namun, kita sudah punya ikrar, untuk tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab,” cerita Imam.

Saat orang-orang lain berkumpul hangat bersama keluarganya di hari raya, Imam hanya mampu menjaga komunikasi sembari menanyakan kabar keluarganya via gawai. “Saya selalu menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dan menanyakan kabar keluarga, sambil menyatakan permohonan maaf karena belum bisa pulang kampung, ya itulah yang bisa kita lakukan,,” kata Imam, menceritakan keluarga besarnya yang jauh dari tempat ia bekerja.

Meski begitu, kehangatan bersama rekan-rekan kerjanyalah, yang membuat suasana kekeluargaan terasa kuat. Ia merasakan atmosfer yang begitu harmonis di dalam timnya, yang mampu bekerja sama dengan kolaboratif, sehingga mampu menyalakan kebahagiaan bahkan saat pekerja harus standby di kilang.

Ada juga cerita dari Maheza Restu Pradana (23), pekerja muda yang belum satu tahun berdinas di Pertamina. Di High Vacuum Unit (HVU) II, bagian Cracking Distillation & Lights-End (CD&L), Maheza berperan sebagai operator yang bertugas memastikan kelancaran proses produksi BBM, dan berkoordinasi dengan pekerja lainnya.

Sama seperti Imam, Maheza juga merasakan pilu yang amat mendalam. “Kalau boleh jujur sangat sedih tetapi karena komitmen dan tanggung jawab kami harus menjalankan tugas kami sebaik mungkin demi kelancaran proses mudik lebaran ini,” kata Mahez yang tetap menjaga komunikasi dengan keluarga via media sosial.

Sama seperti perwira lainnya, dalam hati Maheza telah terpatri bahwa jika ia harus tetap menjaga operasional kilang tetap aman. Sebab, ada amanah negara yang harus ditunaikan, demi ketenangan konsumen yang melalui arus mudik dan arus balik, para perwira kilang-kilang Pertamina harus menjaga pasokan energi tetap lancar.

Tentu saja, nilai-nilai kolaboratiflah yang menguatkan Maheza agar tetap mampu bekerja siaga. “Kerjasama tim alhamduliullah sangat baik, kita saling mensupport serta saling menguatkan satu sama lain demi menjaga stok pasokan BBM agar tidak terganggu, serta memenuhi kebutuhan masyarakat di hari raya Idulfitri ini,” ujar Maheza.

Jajaran manajemen dan section head (Kepala Bagian) Kilang Pertamina Plaju dipastikan tidak akan mengambil cuti sebelum lebaran Idulfitri 1445 H / 2024 usai, dan Satgas RAFI (Ramadhan dan Idulfitri) berakhir. 

Sementara Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Isnanto Nugroho Suseno pada 21 Maret 2024 lalu menyampaikan, kilang-kilang milik Pertamina akan terus disiagakan terutama pada momen kritis seperti Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) tahun 2024 ini.

“Tiga tahun terakhir, selama momen kritis seperti RAFI, Kilang Plaju termasuk yang dapat menjaga produksi secara konsisten,” kata Isnanto.

Isnanto juga menyebut agar pekerja Kilang Pertamina Plaju tetap harus bekerja dengan aman dan selamat, serta patuh pada prinsip-prinsip HSSE.

Sementara, General Manager Kilang Pertamina Plaju, Yulianto Triwibowo memastikan kondisi kilang RU III aman dan andal, serta seluruh pekerjanya dalam keadaan sehat. Yulianto juga menegaskan bahwa hubungan dengan lingkungan sekitar tetap kondusif, dengan komunikasi yang baik terjalin antara pengelolaan kontraktor, masyarakat, dan forkopimda.

"Alhamdulillah sampai saat ini kilang kita selalu siap sesuai dengan desain yang telah ditetapkan," kata Yulianto. "Rencana produksi semua produk BBM dan lainnya masih terkendali dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,” lanjutnya.

Untuk memastikan kesiapan kilang RU III, minimal 70-75% manpower di bagian-bagian penting tetap terjaga dan standby selama momen RAFI.

"Kebahagiaan kita nantinya akan dirasakan oleh pemudik-pemudik," lanjut Yulianto.

Dalam hal keamanan, Kilang Pertamina Plaju juga terus mengimbau agar masyarakat sekitar dapat menjaga kondusifitas, misalnya dengan tidak menghidupkan petasan.

Tentang Kilang Pertamina Plaju

Kilang Pertamina Plaju atau PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju merupakan salah satu unit kilang dari enam kilang yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional sebagai bagian dari Sub-Holding Refining & Petrochemicals PT Pertamina (Persero). 

Kilang minyak yang beroperasi di Palembang, Sumatera Selatan ini merupakan salah satu unit kilang tertua di Indonesia yang masih beroperasi sejak tahun 1904, berkontribusi memenuhi kebutuhan energi nasional terutama di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

 

Bagikan

Related Stories