Ekonomi dan UMKM
IPO GoTo Catat Rekor Partisipasi Investor Tertinggi di Pasar Modal Indonesia
PALEMBANG, WongKito.co - Resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo atau perusahaan) berhasil menarik partisipasi sekitar 300.000 investor sehingga tercatat sebagai rekor terbanyak investor sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.
"Hari ini, kami mengawali perjalanan GoTo sebagai perusahaan terbuka yang tercatat di BEI. Kami berkomitmen akan meningkatkan kemampuan kami untuk mencapai misi kami, seraya melayani seluruh pihak di dalam ekosistem kami dengan lebih baik," kata CEO Grup GoTo Andre Soelistyo, Senin (11/4/2022).
Ia mengungkapkan meskipun IPO berlangsung di tengah gejolak pasar global, ketertarikan yang tinggi dari para investor mencerminkan tingginya permintaan atas layanan on-demand, e-commerce, dan financial technology di kawasan Asia Tenggara, serta kepercayaan pada posisi GoTo sebagai ekosistem digital terintegrasi terbesar di Indonesia.
Baca Juga:
- Kinerja Perekonomian Sumsel Triwulan IV 2021 tercatat Tumbuh Meningkat
- BI Sumsel Siapkan Uang Kartal Rp11 triliun, Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri
- Adhi Karya (ADHI) Bakal Rights Issue Sebanyak 7,12 Miliar Saham
Hal itu, dibuktikan dengan keseluruhan proses penawaran umum perdana saham (initial public offeringatau “IPO”) Perusahaan, GoTo mengumpulkan total dana sebesar Rp15,8 triliun (USD1,1 miliar), terdiri dari keberhasilan penghimpunan dana sebesar Rp13,7 triliun (USD954,7 juta) dari penawaran umum saham melalui IPO, serta menghimpun dana sebesar Rp2,1 triliun (USD146,3 juta) melalui penjualan saham treasuri dalam rangka opsi penjatahan lebih (greenshoe). Penghimpunan dana tersebut mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp400,3 triliun (USD28 miliar), ungkap Andre.
IPO GoTo tambah Andre merupakan salah satu yang paling inklusif di dunia, GoTo melaksanakan Program Saham Gotong Royong, di mana GoTo mengalokasikan saham dengan nilai sekitar Rp310 miliar untuk mitra pengemudi, serta membentuk GoTo Future Fund, yaitu dana abadi untuk mendukung inisiatif dan solusi yang memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem GoTo.
"Keberhasilan kami adalah berkat para mitra pengemudi, pedagang, konsumen, dan karyawan kami. Karena itulah, kami berupaya keras memastikan mereka mendapat manfaat dari IPO Perusahaan melalui Program Saham Gotong Royong, yang menjadi salah satu program kepemilikan saham paling inklusif di dunia pada saat ini."
“Kami juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Republik Indonesia, OJK, dan BEI, atas dukungan dan bimbingannya sepanjang proses IPO, serta komitmen jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi digital di Indonesia. Bersama-sama, kita akan dapat mendukung transformasi digital Indonesia dengan mendaya gunakan teknologi untuk kebaikan semua orang,” ujar dia.
Sementara pencatatan dan penyerahan piagam pencatatan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi.
Pencatatan GoTo merupakan momen bersejarah bagi Perusahaan dan bagi BEI, sebagai pencatatan saham yang pertama kali dilakukan berdasarkan ketentuan saham dengan hak suara multipel yang telah ditetapkan oleh OJK pada Desember 2021.
Dalam IPO ini, Perusahaan menawarkan 46,7 miliar lembar saham Seri A, yang merupakan gabungan dari saham yang baru diterbitkan dengan saham treasuri (khusus untuk tujuan opsi penjatahan lebih), pada harga penawaran Rp338, yang mencerminkan kapitalisasi pasar sebesar Rp400,3 triliun (USD28 miliar).
Strategi untuk Pertumbuhan Jangka Panjang
GoTo berencana untuk memanfaatkan dana yang diperoleh dari penawaran saham melalui IPO, setelah dikurangi dengan biaya emisi, untuk keperluan modal kerja dalam mendukung strategi pertumbuhan Perusahaan, yang terdiri dari empat pilar:
1. Mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan penggunaan layanan GoTo, melalui pengembangan produk dan sinergi antar layanan dalam ekosistem GoTo,sehingga semakin banyak konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang akan mendapat manfaat dari ekosistem GoTo.
2. Memperkuat pengalaman berbelanja dan bertransaksi di area terdekat (hyperlocal) didukung dengan pengembangan infrastruktur, agar konsumen dapat memperoleh akses layanan yang paling relevan dengan mudah, cepat, dan ekonomis.
3. Memperkuat sinergi di dalam ekosistem, termasuk mendorong program loyalitas dan rewards kepada pelanggan, memperluas layanan keuangan, serta memperdalam nilai tambah layanan untuk pedagang.
4. Berinvestasi di kawasan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi, termasuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia, Singapura dan Vietnam, melakukan investasi strategis, memperkuat investasi di teknologi dan infrastruktur serta transisi kepada kendaraan listrik.
Baca Juga:
- Yuk Manfaatkan, Promo Diskon Servis Jelang Lebaran Di Seluruh Bengkel Toyota
- Yuk Intip Rahasia Dibalik 3 Butir Kurma untuk Berbuka
- APLN Raih Pendapatan pada 2021 Sebesar Rp4,26 triliun, Penjualan Properti Tumbuh Positif
GoTo telah menjadi pelaku pasar yang terkemuka di Indonesia dalam seluruh segmen bisnisnya. Dengan memperkuat sinergi serta memperbesar skala bisnis ekosistemnya, GoTo berada dalam posisi yang baik untuk terus bertumbuh, yang terlihat dari pencapaian sebagai berikut:
● Nilai transaksibruto (gross transaction valueatau “GTV”) proforma sebesar Rp414,2 triliun (USD28,8 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
● Pendapatan bruto proforma sebesar Rp15,1 triliun (USD1 miliar) untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
● Jumlah pesanan proforma sebesar sekitar 2 miliar pesanan untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021.
● Lebih dari 55 juta pengguna yang bertransaksi dalam setahun (annual transacting users atau “ATU”) secara proforma, per 30 September 2021.
● Lebih dari 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar, per 30 September 2021.
● Lebih dari 14 juta pedagang terdaftar, per 30 September 2021.
Indonesia adalah ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, dengan kontribusi pendapatan domestik bruto (PDB) lebih dari Rp14,4 kuadriliun (USD1 triliun) atau 35,2% dari PDB Asia Tenggara, dengan populasi 274 juta jiwa, yang menjadikannya negara terbesar di Asia Tenggara dan terbesar keempat di dunia. Indonesia dan Asia Tenggara memiliki populasi muda dan sangat melek teknologi dengan daya beli yang terus meningkat, yang akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital kawasan ini.
Meningkatnya permintaan terhadap seluruh layanan yang disediakan ekosistem GoTo, didorong dengan meningkatnya adopsi digital oleh konsumen di seluruh Asia Tenggara, telah menjadi dasar bagi kinerja keuangan yang kuat yang ditunjukkan oleh Perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Nilai GTV proforma GoTo telah menunjukkan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rateatau “CAGR”) sebesar 46% antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan tahunan (year-on-yearatau “YoY”) sebesar 62% antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021. Pendapatan bruto proforma menunjukkan CAGR sebesar 56% antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan YoY sebesar 55% antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021.
GoTo telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisiefek (joint lead underwriters) dalam IPO ini.(ril)