Kabar Gembira! Populasi Panda Liar Meningkat, kini Tak Terancam Punah

Kabar Gembira! Populasi Panda Liar Meningkat, kini Tak Terancam Punah (xinhua)

PALEMBANG, WongKito.co - Kabar gembira bagi pecinta panda raksasa di seluruh dunia, lembaga  Konservasi Margasatwa Departemen Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional, China mengungkapkan kalau kini populasi panda liar meningkat hingga hampir 1.900 ekor.

Data tahun 1980an hanya tercatat 1.100 ekor panda raksasa liar di Tiongkok kini menjadi sekitar 1.900 ekor, demikian mengutip chinadaily, Sabtu (27/1/2024).

Wakil Direktur Konservasi Margasatwa Departemen Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China, Zhang Yue mengatakan Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam telah menyesuaikan status persepsi ancaman panda raksasa dari terancam punah menjadi rentan  yang menunjukkan bahwa upaya konservasi Tiongkok telah diakui oleh komunitas konservasi satwa liar internasional.

“Pencapaian luar biasa dalam melindungi panda raksasa dan habitatnya di Tiongkok telah menarik perhatian global,” kata Zhang.

Baca Juga:

Untuk memperkuat konservasi panda raksasa, Tiongkok telah melakukan empat survei nasional untuk mendapatkan pemahaman tentang populasi panda liar dan sebarannya. Berdasarkan hal ini, proyek-proyek ekologi utama telah dilaksanakan dengan penuh semangat untuk terus meningkatkan perlindungan populasi liar dan habitatnya.

Pada bulan Oktober 2021, Tiongkok mendirikan Taman Nasional Panda Raksasa, yang tersebar di provinsi Sichuan, Shaanxi dan Gansu, dengan total luas lebih dari 22.000 kilometer persegi, untuk memberikan perlindungan ketat terhadap sekitar 72 persen populasi panda raksasa liar.

Selain populasi panda liar di alam liar, populasi panda raksasa di penangkaran global kini mencapai 728 ekor, dengan 46 ekor panda raksasa lahir tahun lalu di Tiongkok dan luar negeri.

Zhang mengatakan kesamaan genetik antar individu panda yang dipelihara secara bertahap menurun, sementara keragaman genetik di antara populasi panda yang dipelihara terus meningkat. Para ilmuwan mengatakan populasi penangkaran yang ada dapat mempertahankan 90 persen keragaman genetiknya hingga 200 tahun.

Zhang mengatakan bahwa pada tahun 2003, Tiongkok memulai pelatihan penangkaran panda raksasa di alam liar dan studi reintroduksi. Sebanyak 12 ekor panda raksasa yang ditangkap secara berturut-turut dilatih untuk bertahan hidup di alam liar dan kemudian dilepasliarkan ke alam liar, dan 10 di antaranya selamat.

Baca Juga:

Pada saat yang sama, 12 anak panda raksasa berhasil selamat setelah panda raksasa jantan dari alam liar diperkenalkan kepada betina yang ditangkap, sehingga terjadi pertukaran garis keturunan antara populasi liar dan penangkaran, serta mendorong peningkatan keragaman genetik pada populasi penangkaran.

Panda raksasa tidak hanya merupakan hewan liar kelas satu yang dilindungi di Tiongkok tetapi juga dicintai oleh orang-orang di seluruh dunia, dan 56 diantaranya tinggal di luar negeri. Sejak tahun 1990-an, Tiongkok telah berturut-turut berkolaborasi dalam konservasi panda raksasa dengan 26 lembaga dari 20 negara, dan sejauh ini 68 anak dari 41 kelahiran lahir di luar negeri.

Pada akhir tahun lalu, 18 negara termasuk Jepang, Amerika Serikat, Thailand, Australia, dan Belanda melakukan penelitian kolaboratif mengenai konservasi panda raksasa dengan Tiongkok.(*)


Related Stories