Kampung Pempek, Destinasi Wisata Kuliner kini Mulai Ramai Lagi

Kampung pempek Palembang (WongKito.co/Nila Ertina)

Ke Palembang tidak makan pempek? wah, bisa-bisa menyesal seumur hidup. Karena pempek adalah makanan khas Palembang yang diburu saat berkunjung ke kota yang dibelah Sungai Musi tersebut.

Banyak pilihan pempek yang dibedakan dengan rasa dan harga serta tempat alias lokasinya. Namun, bagi pengemar pempek tidak semua merasakan pempek mahal itu mesti enak. Banyak juga penyuka pempek yang memilih pempek ikan dengan harga relatif murah tetapi rasanya cocok di lidah.

Kalau ingin menikmati pempek atau makanan olahan dengan bahan utama daging ikan dengan rasa tetap enak tetapi harganya murah bisa datang ke Sentra Kampung Pempek. Lokasinya, tidak jauh dari Kantor Walikota Palembang, hanya berjarak sekitar 200 meter saja di Jalan Merdeka.

Saat tiba di lokasi, Kampung Pempek terutama diakhir pekan (Sabtu dan Minggu) jangan heran kalau yang membawa kendaraan roda empat sulit mendapatkan lokasi parkir. Iya, akhir pekan kini mulai ramai lagi pengunjung dari berbagai daerah berburu pempek di kawasan tersebut.

Beragam jenis pempek mulai dari pempek isi telur, pempek lenjer, pempek adaan dan pempek keriting juga pempek kulit ditawarkan pedagang yang tidak hanya menjual dengan gerobak-gerobak pinggir Jalan Mujahiddin tersebut tetapi terdapat juga restoran-restoran pempek yang menyediakan tempat yang nyaman.

Harga pempek kecik alias pempek kecil mayoritas Rp1.000 per buah. Hanya saja, ada juga yang menjual Rp800 per buah terutama yang hanya menggunakan gerobak sebagai sarana berdagangnya.

Selain pempek kecil varian lainnya, adalah model ikan, pempek kapal selam, rujak mi dan lenggang. Untuk harga yang varian ini biasanya dibanderol Rp7.000 per porsi. Cukup terjangkaukan?.

Nina (34) salah seorang karyawan restoran pempek mengatakan selain melayani penjualan makan di tempat, pembeli juga bisa membawa beragam varian pempek dengan menggunakan kemasan khusus sehingga aman di perjalanan.

"Kami menggunakan pengemasan dengan cari divacum karenanya bisa lebih awet dibawa pulang pelanggan yang berasal dari luar kota," kata dia.

Selain melayani pembeli makan di tempat, dia mengakui kalau selama pandemi COVID-19 ini lebih mengoptimalkan penjualan secara online.

Penjualan online rata-rata pembelinya berasal dari Pulau Jawa maupun kota lainnya di Sumatera, tambah dia.

Mayoritas Pengunjung dari Lampung

Kalau tiba di lokasi parkiran, terutama saat akhir pekan biasanya kita akan melihat berbaris kendaraan roda empat berplat nomor Lampung di area parkir tersebut.

Tak Heran karena sejak beroperasinya tol Palembang - Lampung jarak tempuh kini hanya sekitar 4 jam saja, padahal dulu membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk tiba di Lampung atau sebaliknya dari Lampung ke Palembang. Praktis, butuh waktu setidaknya 20 jam agar bisa menikmati perjalanan yang melintasi dua provinsi di Sumatera tersebut.

Andri seorang juru parkir mengatakan kini mulai ramai lagi pengunjung dari luar kota datang ke Kampung Pempek, namun baru Sabtu dan Minggu saja.

"Kalau belum COVID-19, setiap hari pasti ramai dari Lampung yang datang," kata dia.

Ia mengaku bersyukur meskipun belum normal tetapi kini pengunjung mulai ramai dan dampaknya tentu pada penguna jasa parkir juga banyak.

Sebelumnya, Pemkot Palembang secara rutin terus mengedukasi pedagang pempek di kawasan tersebut agar terus menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan usaha tersebut.

Pemkot bekerja sama dengan BBPOM juga telah memastikan kalau kegiatan usaha di daerah itu, menyediakan makanan dan minuman yang telah memenuhi standar kesehatan dengan tidak mengandung zat berbahaya, seperti formalin atau pewarna tekstil.(Nila Ertina)


Related Stories