Kapal Selam Tertua Rusia Kembali Digunakan Pascasetahun Diperbaiki

Kapal selam Alrosa (VPK)

MOSKOW- Bulan Mei ini, menjadi sejarah baru bagi Alrosa, salah satu kapal selam tertua milik  Rusia. Kapal tersebut akan kembali memasuki layanan setelah beberapa tahun menjalani perbaikan. 

Kantor Berita Tass Rusia pada 11 Mei 2022 melaporkan, Angkatan Laut Rusia bekerja untuk menyelesaikan perbaikan Alrosa minggu ini. Kapal kemudian akan dikirim  ke Teluk Kilen untuk tes akhir guna memastikan tidak ada kesalahan dengan desain sebelum memasuki kembali armada Laut Hitam. Kru kapal juga diharapkan untuk menyelesaikan tes sebelum diberi lampu hijau untuk mengoperasikan kapal selam era Soviet tersebut.

Fasilitas Perbaikan Kapal Armada Laut Hitam ke-13 mengatakan perbaikan yang dilakukan akan menempatkan kapal selam itu setara dengan enam kapal selam yang saat ini  beroperasi di Armada Laut Hitam.

Alrosa mulai dibangun pada 17 Mei 1988 di oleh Galangan Kapal Krasnoye Sormovo di kota Gorky yang saat ini dikenal sebagai Nizhny Novgorod sebagai bagian dari Proyek eksperimental 877.   Kapal selam diluncurkan pada 10 September 1989 dan ditugaskan pada 1 Desember 1990. 

Baca Juga:

Setelah  pembubaran Uni Soviet awak kapal selam bersumpah setia kepada Ukraina. Namun kemudian  kapal selam hanya bisa beroperasi terbatas  karena kurangnya suku cadang. Kapal akhirnya diberikan ke  Rusia pada tahun 1997 sebagai bagian dari kesepakatan antara kedua negara.

Proyek 877 Paltus atau yang oleh  NATO disebut sebagai  Kelas Kilo adalah kapal selam serang diesel-listrik. Kapal menggunakan  mesin waterjet bukan propulsi baling-baling. Ini menjadikan kapal memiliki tingkat kesenyapan yang tinggi hingga dijuluki black hole.   Kapal selam ini dirancang untuk melakukan operasi anti-kapal dan anti-kapal selam.

Kapal selam ini memiliki panjang 76,2 m dan  lebar 6,5 m. Sementara bobot perpindahan di permukaan adalah  2.300 ton  dan 3.040 ton saat menyelam,

Proyek 877 Paltus dapat mencapai kecepatan bawah air 20 knot atau  37 km/jam dan mampu menyelam  hingga 300 meter. Dengan membawa 52 kru, kapal  memiliki daya jelajah 45 hari. 

Proyek 877 membawa hingga empat rudal jelajah Kalibr untuk menyerang target di permukaan air dan darat.

Perkembangan terbaru datang ketika angkatan laut Rusia telah menerima serangan selama beberapa minggu terakhir. Rusia telah kehilangan sejumlah kapal termasuk penjelajah Moskva yang terbakar dan tenggelam pada April lalu. Rusia tetap mengakui kapal terbakar karena masalah internal. Bukan karena serangan rudal Ukraina.

Saat ini Rusia memiliki sekitar 20 kapal permukaan di Laut Hitam. Sementara untuk kapal selam, berdasarkan data public ada 6 unit.

Rusia terus memiliki kemampuan untuk mencapai target di daratan Ukraina dari laut, tetapi mengganti kapalnya yang tenggelam tidak mungkin dilakukan karena  selat Bosporus  dikendalikan Turki. Dengan demikian kehadiran Alrosa akan cukup berarti bagi armada laut hitam Rusia.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 13 May 2022 

Editor: Nila Ertina

Related Stories