Ragam
Kejelekan Menggunakan Aplikasi Threads dari Meta
JAKARTA, Wongkito.co - Luar biasa sambutan masyarakat terhadap media sosial baru dari Meta “Threads”, setelah dua jam peluncuran, ada dua juta pengunduh di app store.
Ini merupakan satu pencapaian yang luar biasa, selanjutnya kita akan menoreh sejarah baru, orang yang mengunduh 10 juta dalam tempo tujuh jam peluncuran, ujar Mark Zuckerberg.
Sebelum peluncuran resminya, Threads sebetulnya sudah dapat dipesan di Apple App Store. Pengguna juga diberitahu mengenai aplikasi ini melalui promosi silang yang ada di Instagram. Threads tampaknya juga sangat terintegrasi ke dalam Instagram hingga akun Instagram sekarang juga ikut menampilkan nomor pengguna dari Threads.
BACA JUGA :
- Awas Hati-Hati Doomscrolling Bisa Merusak Mental
- Sukses Tingkatkan Perekonomian Petani Desa Pagar Dewa, PGN Subholding Gas Pertamina Raih Padmamitra Award 2022
- Simak 5 Rekomendasi Aplikasi untuk Jual Barang Bekas
Pengguna yang memesan atau melakukan pre-order Threads akan menerima push notif setelah aplikasi diluncurkan. Notifikasi itu berguna untuk mengingatkan pengguna bahwa Thread sudah siap untuk digunakan.
Twitter tampaknya harus menghadapi tantangan ini, apalagi baru saja mereka menerapkan batasan read limit yang justru memperburuk citra mereka di mata pengguna. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengguna Twitter akhirnya tertarik untuk mencoba alternatif media sosial yang lain.
Tidak hanya Threads, beberapa aplikasi seperti Mastodon dan Bluesky tampaknya juga dilirik oleh pengguna Twitter. Akan tetapi, Mastodon dan Bluesky memiliki kekurangannya masing-masing.
Hal ini karena ketika pengguna menggunakan Mastodon, pengguna merasa kebingungan tentang proses pendaftarannya dan platformnya yang tidak pasti. Sedangkan Bluesky tampaknya dinilai mengulangi kesalahan moderasi yang sama dengan Twitter, apalagi pendirinya adalah Jack Dorsey yang mendukung pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk.
Di sisi lain, aplikasi Threads dari Meta tampaknya berpotensi menyalip kepopuleran Twitter. Meta tampaknya menggunakan pendekatan algoritmik untuk melibatkan dan mempertahankan pengguna di platform Threads. Hal ini karena Threads tidak menerapkan penggunaan feeds yang berjalan secara kronologis.
Metode ini sebetulnya tepat untuk memastikan pengguna tetap terhubung ke platform tersebut, tapi tidak memiliki feeds timeline seperti yang dimiliki Twitter tentu akan menjadi batasan besar bagi Thread.
Baca juga
- Ini Klarifikasi BCA Terkait dengan Transfer Berbayar
- Manusia Predator Paling Buas
- Mau Tau Yuk Intip Daging Sapi Masak Nanas
Konsekuensi Menggunakan Threads
Meski berasal dari perusahaan yang besar, pengembangan Threads masih dalam tahap paling awal. Selain itu, perlu diketahui bahwa nama aplikasi ini di App Store adalah ‘Threads - An Instagram App’, itu artinya media sosial tersebut tetap terkait dengan Instagram.
Aplikasi ini mengharuskan pengguna untuk memiliki akun Instagram terlebih dahulu sebelum mendaftar Threads. Ketika mengunduh dan membuka aplikasi, Threads menyediakan opsi untuk mengimpor informasi dari bio dan followers dari profil Instagram yang sudah ada.
Menurut disclaimer yang ada di Help Center Threads, pengguna dapat menghapus setiap postingan atau menonaktifkan sementara akun Threads mereka. Namun, itu berarti postingan tersebut tidak akan terlihat oleh pengguna lain sampai mereka memilih untuk mengaktifkan kembali akun tersebut.
Akan tetapi, jika Anda ingin menghapus profil dan data akun secara permanen, itu artinya Anda harus menghapus akun Instagram. Alasan di balik keputusan yang diambil Meta ini masih tidak jelas. Itu artinya jika Anda menghapus akun Instagram secara permanen, Anda juga akan kehilangan akun Threads Anda. Hal itu juga berlaku sebaliknya ketika Anda menghapus akun Threads Anda, Instagram Anda juga akan terkena dampaknya.
Itu tadi penjelasan mengenai konsekuensi menggunakan atau sign up Threads. Apakah Anda tertarik menggunakannya?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 07 Jul 2023