Kemenparekraf dan IDI Siap Kembangkan Wisata Kesehatan

Ilustrasi wisata olahraga.

JAKARTA, WongKito.co - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berencana untuk kolaborasi dalam mengembangkan wisata kesehatan atau medical tourism, termasuk wisata kebugaran atau wellnes tourism.

Wisata medis saat ini menjadi salah satu yang dijadikan unggulan dalam menarik minat wisatawan di sejumlah negara. Data researchandmarket bulan Maret 2020 menyebutkan, potensi pasar pariwisata medis global hingga tahun 2026 diperkirakan mencapai 179,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 2580,4 triliun.

Namun potensi ini belum dimaksimalkan dengan baik oleh Indonesia. Bahkan Indonesia belum masuk top destinasi di ASIA dalam medical tourism berdasarkan data Global Healthcare Respurces & International Healthcare Resource Center.

“Kita harapkan ini jadi satu langkah pembenahan secara struktural karena pertahun ada hampir Rp100 triliun lebih yang dibelanjakan di luar negeri oleh terkait layanan kesehatan yang sebetulnya bisa dilakukan di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat menerima audiensi PB IDI, Rabu (2/6).

Menparekraf juga menyambut baik dan akan mendorong untuk terbentuknya Konsil Wisata Kesehatan Indonesia (Indonesia Health Tourism Board). Konsil Wisata Kesehatan Indonesia ini nantinya akan memiliki banyak fungsi dalam menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat daya tarik wisata kesehatan dunia.

Diantaranya melakukan pengembangan inovasi produk dan kolaborasi layanan unggulan wisata kesehatan Indonesia dan membangun komitmen agen perjalanan dan event organizer sebagai penyelenggara lima kluster konsep wisata kesehatan Indonesia.

Termasuk meningkatkan packaging branding, promoting, dan marketing layanan unggulan wisata kesehatan Indonesia. “Dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama kita akan tandatangani kesepakatan agar dibentuk satu kelembagaan konsil,” terangnya.

Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih menyambut dukungan Kemenparekraf/Baparekraf yang akan mendorong dunia kesehatan Indonesia untuk menjadi target wisata. Langkah-langkah kolaborasi ke depan diyakininya akan berdampak baik terhadap perkembangan dunia kesehatan di Indonesia, termasuk meningkatkan daya saing.

"Kami sangat bersyukur seluruh komponen di pemerintah mendorong dan membantu. Kami siap menjadi bagian dari pengembangan wisata kesehatan," kata Daeng. (tri)

Bagikan

Related Stories