Kepala BKF : Impor Naik Efek Daya Beli Masyarakat Meningkat

Kepala BKF Febrio Kacaribu (Kemenkeu RI)

JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengungkapkan meningkatnya daya beli masyarakat disebut sebagai dalang kenaikan nilai impor sebesar 30,74% secara year on year (yoy) pada Mei 2022.

Nilai impor tercatat sebesar US$18,61 miliar atau setara Rp275, 9 triliun (asumsi kurs Rp14.829 per Dolar Amerika Serikat/AS) pada Mei 2022.

“Pertumbuhan konsumsi yang tumbuh lebih tinggi di Mei 2022 jika dibandingkan dengan April 2022 mengindikasikan semakin kuatnya pemulihan daya beli masyarakat,” ujar Febrio dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 17 Juni 2022.

Baca Juga:

Tercatat, impor migas tumbuh 62,64% (yoy) dan impor non migas tumbuh 25,33% (yoy).

Komoditas yang mendorong peningkatan impor pada Mei 2022 antara lain gula dan kembang gula, bahan bakar mineral, dan daging hewani. Kemudian, impor bahan baku tumbuh 33,95% (yoy), barang modal 29,18% (yoy) dan barang konsumsi 7,83% (yoy). 

Namun, akibat pergerakan indikator Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur yang melambat, impor pada Mei 2022 mengalami penurunan sebesar 5,81% secara month to month (mtm) dari April 2022.

Meski nilai impor Indonesia terus tumbuh, neraca perdagangan tercatat masih surplus sebsar US$2,9 miliar pada Mei 2022. Ini merupakan surplus selama 25 bulan berturut - turut.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Heriyanto pada 17 Jun 2022 

Bagikan

Related Stories