Teh Herbal Jami’ah Binaan CSR Kilang Pertamina Plaju, 100% Bahan Alami

Teh Herbal Jami’ah Binaan CSR Kilang Pertamina Plaju (Ist Pertamina)

PALEMBANG, WongKito.co,  - Jami'ah Rizqi Herbal merupakan salah satu UMKM binaan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) yang bergerak di bidang usaha pengolahan produk herbal seperti TOGA dan sayuran hidroponik di Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Teh celup yang diproduksi berasal dari 100% dari bahan alami, tanpa campuran bahan pengawet, dan pewarna, serta merupakan produk hasil pertanian lahan terbatas di permukiman kota. Teh celup Jami'ah Rizqi Herbal telah memiliki lisensi Sertifikat Halal, Dinkes P-IRT, dan teruji klinis berdasar hasil testimoni langsung dokter dan masyarakat konsumen.

Pemilik usaha teh herbal, Jamiah Rizqi adalah warga di Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, Palembang ini melakukan penanaman obat keluarga atau disingkat Toga. Sejak 2001, ia menanam di pekarangan samping rumahnya dan menjadi satu-satunya percontohan tanaman obat di Plaju. Tanaman obat secara bertahap  berinovasi untuk menciptakan berbagai produk, Produk unggulan dengan inovasi ini dihasilkan berupa produk teh herbal yakni teh daun sambiloto, teh daun rosella, teh daun bidara dan teh daun mint.

Baca Juga :

Teh daun mint dapat membantu meringankan gangguan pencernaan, meredakan gejala pencernaan, seperti gas, kembung dan gangguan pencernaan lain. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa peppermint dapat melemaskan sistem pencernaan dan dapat mengurangi rasa sakit.

Teh rosella berkhasiat untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Namun ketika dikonsumsi berlebih, teh ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Bunga resella juga diketahui bisa menurunkan kolesterol jahat dan trigliserida dalam darah.

Adapun teh daun telang dapat bertindak sebagai parasetamol dan menghilangkan stress, serta memperbaiki pernapasan. Teh ini juga bisa menambah daya tahan tubuh dan bertindak sebagai antiinflamasi.

Teh sambiloto, meskipun rasanya pahit, namun bermanfaat untuk meredakan gejala flu, seperti bersin-bersin, nyeri tenggorokan, demam, dan batuk pilek, serta mempercepat proses pemulihan flu. Manfaat ini berasal dari kandungan zat yang bersifat antiradang, antibakteri, dan antivirus.

Sementara, teh daun bidara tidak lepas dari kandungan antioksidan yang ada di dalamnya. daun juga mampu mengatasi sariawan dan bibir pecah-pecah. Manfaat teh daun bidara tersebut tidak lepas dari kandungan antioksidan yang ada di dalamnya.

Selain itu,  Jamiah didukung oleh Kilang Pertamina Plaju juga mengembangkan produksi sayuran pelengkap dengan metode hidroponik di  kebun Toga sejak tahun 2017. Jamiah juga membentuk kelompok herbal bernama Jamiah Rizqi Herbal (JRH). Produk inovasi mereka berupa teh herbal yakni teh daun sambiloto, teh daun rosella dan teh daun mint.

Inovasi ini juga merupakan upaya dari Kilang Pertamina Plaju untuk memajukan perekonomian setelah pandemi Covid-19. Pertamina Plaju memberikan bantuan fasilitas produksi untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga. Bantuan yang terbalut dalam program Kampung Pangan Inovatif ini dilakukan oleh Pertamina RU III Plaju untuk mendorong sinergi dengan masyarakat agar terus berinovasi menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik di tengah masyarakat.

Sebelum diberi binaan oleh Pertamina Plaju omset dari produksi teh herbal Jamiah tidak mencapai 2 juta perbulan, setelah diberi binaan dan bantuan omset teh herbal Jamiah mengalami peningkatan.

“Alhamdulillah sekarang ini sudah hampir 2 juta sebulannya oleh karena kita sudah dibantu Pertamina, dulu sebelum dibantu dulu sedikit. Untuk pemasarannya bisa lewat online, youtube, facebook dengan nama Jami'ah Rizqi Herbal sekarang diubah menjadi Plaju berdaya setelah masuk dengan Pertamina”, kata Jamiah Rizqi.

Area Manager Communication, Relations and CSR RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari, mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan Pertamina RU III Plaju kepada kelompok masyarakat yang secara tulus mengajak warga lain untuk turut maju dan mandiri dalam mengolah pangan, khususnya setelah terdampak pandemi COVID-19.

 

Bagikan

Related Stories