Kilang Pertamina Plaju Raih 4 Penghargaan Indonesia Green Awards 2022

Manager HSSE Kilang Pertamina Plaju, Binsar Butar-Butar dan Area Manager Communication, Relations & CSR, Siti Rachmi Indahsari (Sumber Kilang Pertamina Plaju)

PALEMBANG, WongKito.co,  - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit  III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) kembali mengukir prestasi di bidang Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL)/Corporate Social Responsibility (CSR).

Setelah meraih dua penghargaan pada ajang Indonesia CSR Excellence Award beberapa hari lalu, Kilang Pertamina Plaju diundang pada Malam penganugerahan penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) 2022 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR Senin (21/3) di Jakarta.

Hadir dalam malam penganugerahan IGA 2022 Manager HSSE Kilang Pertamina Plaju Binsar Butar-Butar serta Area Manager Communication, Relations & CSR Siti Rachmi Indahsari.

Baca Juga :

IGA 2022 merupakan penghargaan yang diberikan The La Tofi School of CSR kepada perusahaan dengan kepedulian tinggi terhadap lingkungan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, termasuk implementasi program TJSL/CSR.

Tahun ini, sejumlah program TJSL yang diikutsertakan oleh beberapa perusahaan dalam IGA 2022, dinilai berdasarkan proses kolaboratif yang membawa dampak perubahan, di samping menunjukkan konsistensi perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan di tengah tantangan pandemi COVID-19.

“Konsistensi ini menjadi kata kunci, karena implementasi CSR tidak tergantung dari naik turunnya laba perusahaan, dimana berbagai kendala bisnis bisa diatasi dengan tetap mengimplementasikan CSR berikut mengkomunikasikannya,” jelas La Tofi.

Kilang Pertamina Plaju sendiri mempelopori pencegahan polusi dengan kebijakan Operating Window Optimization Polypropylene Plant, yang telah berperan dalam mengurangi polusi udara melalui kebijakan dan rekayasa teknologi.

Kebijakan Operating Window Optimization Polypropylene Plant yang diterapkan di Kilang Plaju merupakan upaya dalam mengurangi emisi yang ditimbulkan sebagai dampak produksi bijih plastik polypropylene.

Program ini menerapkan pemanfaatan kembali gas flare yang sebelumnya dilepas ke udara bebas untuk menjaga tekanan di unit produksi dan dianggap sebagai production loss. Melalui program ini, Kilang Plaju mampu mengurangi timbulan pencemaran emisi gas rumah kaca dan gas konvensional yang dihasilkan.

Program yang dimulai tahun 2020 ini menghasilkan dampak positif pada lingkungan berupa penurunan emisi. Pada tahun 2020 hingga 2021, program ini telah berhasil menurunkan emisi CO2 rata-rata sebesar 895,6 ton CO2 equivalent per tahun atau setara dengan penghematan biaya sebesar Rp75,8 Juta per tahun.

Di kategori Penyelamatan Sumber Daya Air, Program pengelolaan Sistem Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) berbasis masyarakat binaan Kilang Plaju. Melalui program ini, masyarakat RW 002 Plaju Ulu, Palembang.

Sebagian besar masyarakat Plaju Ulu yang merupakan perajin tempe, diberikan kesadaran dalam mengelola limbah produksi pangan berbahan baku kedelai itu melalui sistem IPAL serta revitalisasi saluran air.

Sehingga kampung perajin tempe di Plaju Ulu kini menjadi kampung yang asri dan nyaman, limbah industri tempe terkelola dengan baik tanpa bau yang menyengat, dan mencegah terjadinya pencemaran air sumur rumah tangga.

Program Belida Musi Lestari yakni budidaya Ikan Belida melibatkan masyarakat dengan konsep kolaborasi antara PT KPI dalam hal ini Kilang Plaju bersama Badan Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) Palembang.

Budidaya ikan Belida Sumatera sebagai upaya pelestarian ikan yang hampir punah tersebut, mendapatkan penghargaan kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati. Program ini telah menyelamatkan 30 ekor ikan Belida dari perdagangan bebas dan telah berhasil menetaskan 66 ekor anakan ikan Belida dengan sistem budidaya.

Sementara di kategori Rekayasa Teknologi dalam Menghemat Energi/Penggunaan Energi Baru Terbarukan juga diperoleh Kilang Plaju, melalui program Dehidrator Makanan Energi Panas dan Cahaya, yakni penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi untuk pengering teh herbal, bunga rosella, dan bahan tanaman obat-obatan keluarga untuk dijadikan sebagai bahan minuman herbal penunjang stamina.

Rekayasa teknologi ini mampu mempersingkat waktu pengeringan yang sebelumnya memakan waktu 7 hari menjadi hanya maksimal 3 hari.

Rachmi mengungkapkan pihaknya memiliki komitmen dalam melakukan upaya perbaikan lingkungan.

“Kilang Pertamina Plaju berkomitmen menjaga dan memperbaiki lingkungan, terutama dalam proses bisnis,” ujar Rachmi. Komitmen menjaga lingkungan itu diungkapkannya juga turut ditularkan kepada masyarakat sekitar melalui berbagai program TJSL/CSR sebagaimana disebut sebelumnya.

“Selain pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya UMKM, kita juga menularkan semangat yang sama dalam menjaga bumi kepada masyarakat dan para UMKM mitra binaan kami,” tuturnya.

Berbagai kebijakan dan program TJSL/CSR itu juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai salah satu bentuk tanggung jawab atas konsumsi dan produksi yang telah dilakukan di SDGs keduabelas.

Selain itu juga mendorong untuk untuk perlindungan ekosistem laut, ekosistem darat yang sejalan dengan SDGs keempatbelas dan lima belas serta meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan sampah terintegrasi yang sesuai dengan SDGs kedelapan.

Dengan program TJSL/CSR yang meraih penghargaan pada ajang IGA 2022 ini pula, Kilang Pertamina Plaju telah berhasil menjaga hubungan sosial bersama masyarakat serta menjaga kesinambungan lingkungan dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG). (*)


 

Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories