BucuKito
Kisah di Balik Foto Ikonik Albert Einstein, Diminta Menjulurkan Lidah oleh Wartawan
JAKARTA - Penerima nobel fisika kelahiran Ulm, Jerman, Albert Einstein yang termasyur dengan Teori Relativitas, di masa kehidupannya sangat populer dan setiap kesempatan selalu dikerubuni wartawan.
Ketika Hitler berkuasa dan melakukan gerakan politiknya, Einstein yang keturunan Yahudi, melarikan diri ke Amerika Serikat bersama keluarganya pada tahun 1933. Di negara ini, Einstein menjadi profesor fisika teoretis di Universitas Princeton. Di tempat ini pula dia pensiun, dan menjalani sisa hidupnya.
Einstein adalah salah satu dari sedikit orang yang diberi label "jenius". Dan meskipun dia akan selalu dikenang karena prestasinya dalam sains, dia juga akan dikenang karena foto dirinya yang diambil sepersekian detik yang tersebar di seluruh dunia. Foto saat dia menjulurkan lidah.
Baca Juga:
- Anda Diteror Debt Collector? Laporkan dan Lakukan Langkah Berikut ini
- Asik Nih! Gratis Saksikan Batam Jazz Fest, 25-26 Juni 2022
- Dewan Minta Pemprov Sumsel Perhatikan Kesejahteraan Nasib Honorer
Lantas bagaimana sejarahnya dia bisa difoto dalam pose ini? Kisahnya terjadi pada 14 Maret 1951 saat Einstein menghadiri sebuah perayaan yang diadakan untuk menghormatinya di Institute for Advanced Study di Princeton University di New Jersey. Itu bukan sembarang perayaan. Itu adalah ulang tahunnya yang ke-72.
Dikutip dari The Vintage News Rabu 15 Juni 2022. Einstein menghabiskan malam itu dengan mengobrol bersama rekan kerja dan teman-temannya dan tersenyum di depan kamera bagi mereka yang ingin berfoto dengan fisikawan legendaris itu. Dan di penghujung malam, dia benar-benar kelelahan.
Dikerumuni wartawan
Akhirnya, Einstein memutuskan untuk pergi. Dia berjalan menuju limusin bersama dengan mantan kepala Institut Studi Lanjutan, Dr. Frank Aydelotte, dan istrinya, Marie Jeanette Aydelotte.
Einstein berada di antara keduanya dan tidak dapat melepaskan diri dari kerumunan jurnalis dan fotografer yang mengikutinya keluar dari pesta. Seluruh perjalanan ke limusin dipenuhi dengan kilatan dari kamera yang menurut fisikawan lelah itu sangat mengganggu.
Ada yang bilang dia berteriak, "sudah cukup!". Yang lain mengatakan dia berteriak "cukup sudah!". Akhirnya Einstein sangat frustrasi. Dia sudah muak dengan paparazzi yang mengelilinginya, cukup banyak pertanyaan dari wartawan dan cukup banyak foto yang diambil oleh fotografer. Sayangnya, paparazzi tidak mendengarkan.
Baca Juga:
- Pertama Di Indonesia, Mobil Bekas Usia 15 Tahun Bisa Dicover Asuransi
- 3 Tips Lolos Seleksi BUMN 2022 Tahap III 12 Juni Mendatang
- Penjualan Daihatsu Naik 34,7%, Hingga Akhir Mei 2022
Dia adalah orang yang sangat terkenal. Publik sangat senang membaca tentang dia. Maka reporter dan fotografer itu terus mengajukan pertanyaan dan mengambil foto mereka meskipun sudah diminta untuk berhenti.
Karena frustrasi, kelelahan, dan bahkan mungkin jengkel, Einstein menanggapi seorang fotografer yang memintanya untuk tersenyum dengan menjulurkan lidahnya secara ikonik. Dia melakukannya dengan sangat cepat hingga hanya satu fotografer yang dapat mengabadikan momen tersebut, dan dia sangat beruntung melakukannya.
Fotografer tersebut adalah Arthur Sasse. Dia bekerja untuk United Press International (UPI) dan telah mengambil banyak foto lain dari anak laki-laki yang berulang tahun malam itu. Tetapi tidak ada yang akan diingat seperti ini.
Ketika dia mempresentasikan koleksi fotonya kepada editornya, mereka memutuskan foto ikonik itu tidak pantas untuk dipublikasikan. Syukurlah, Einstein adalah orang baik hingga memberikan izin foto itu diedarkan.
Einstein menyukai foto itu. Dia meminta sembilan salinan foto itu untuk dirinya sendiri, dengan Aydelottes dipotong, sehingga dia dapat menggunakannya sebagai kartu ucapan. Foto yang dipotong itu telah menjadi ikon, dan telah dibuat ulang dan direproduksi pada berbagai produk yang berbeda termasuk poster, mug, t-shirt, dan mural.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 15 Jun 2022