KLHK Dorong Sumsel Segera Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

KLHK Dorong Sumsel Segera Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla (KLHK)

JAKARTA, WongKito.co - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) termasuk Sumatera Selatan (Sumsel).

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong mengatakan setelah menetapkan status siaga, pemprov dan pemkab serta pemkot segera menindaklanjuti dengan penetapan Satgas dan Pembentukan Posko Pengendalian karhutla bagi daerah yang sudah mengalami peningkatan jumlah hotspot dan kejadian karhutla atau mengalami curah hujan yang rendah sesuai dengan prediksi BMKG. 

"Satgas pengendalian karhutla untuk memantau dan memutakhirkan data informasi prakiraan iklim, cuaca, dan Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran dari BMKG. Lakukan patroli dan cek lapangan dan melakukan respons cepat dan kesiagaan penanggulangan karhutla dengan melakukan pemadaman dini agar kebakaran tidak membesar," kata dia dalam siaran pers, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga:

Menaggapi hal itu, Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengungkapkan dari 4.000 hektare lebih lahan dan hutan yang terbakar, lokasi paling luas berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Kami akan melakukan penanganan lebih intensif, dengan melakukan pertemuan pada, Rabu (11/10/2023," kata dia.

Fatoni juga menyampaikan kondisi lahan rawan kebakaran di Sumsel seluruhnya total 8.003 hektar. Sementara itu, lahan gambut yang dimiliki Sumsel seluas 1,2 juta hektar. 

Sementara itu, tercatat sejak bulan Agustus hingga saat ini ada peningkatan titik panas yang cukup signifikan di Sumsel. Kondisi itu diperparah dengan terbatasnya sumber air untuk melakukan pemadaman, faktor angin yang kencang serta lokasi kebakaran yang sulit dijangkau.

"Adapun titik hotspot yang ada saat ini sampai dengan bulan Oktober totalnya mencapai 11.000 lebih. Sementara itu, untuk luasan kebakaran hutan dan lahan sampai  mencapai 4.000 lebih sampai  Agustus 2023," ujar dia.(*)

Nila Ertina

Related Stories