Kuartal II-2022, Pemerintah Bakal Luncurkan Merah Putih Fund

Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kanan) dan Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra (kedua kanan) bersiap mengikuti rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR dengan agenda restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 9 November 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (TrenAsia.com)

JAKARTA -- Pemerintah akan meluncurkan Merah Putih Fund atau Dana Ventura Merah Putih pada kuartal kedua tahun 2022. Kantong pendanaan ini dirilis untuk menyediakan pembiayaan bagi perusahaan rintisan (start up) karya anak bangsa.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Merah Putih Fund akan membiayai start up di bidang energi, logistik, pertanian, keuangan dan sektor lainnya.

"Ini bertujuan untuk memastikan bahwa soonicorn atau start up yang akan menjadi unicorn, akan berada di Indonesia, dan kami akan mendukung mereka untuk menjadi perusahaan tercatat dan kemudian menarik investor dari komunitas global," katanya dalam Mandiri Investment Forum 2022, Rabu, 9 Februari 2022.

Baca Juga :

Ada lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendukung Merah Putih Fund yaitu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Tiko, sapaannya, mengatakan target dana yang akan dihimpun dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai US$300 juta setara Rp4,3 triliun. Dana tersebut rencananya akan terkumpul sekurang-kurangnya pada kuartal ketiga tahun 2022 dalam kerja sama dengan lima perusahaan ventura BUMN.

Kelima perusahaan ventura tersebut yakni Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI Ventures.

Menurut Tiko, kelima corporate venture ini nantinya tidak hanya akan mendanai pada tahap awal, melanikan juga didorong agar mendanai Seri C bahkan Seri D.

"Kami berharap dengan kolaborasi ini, start up kita dapat tumbuh dan memastikan bahwa pendanaan tersedia untuk memastikan bahwa kita memiliki ekosistem yang dibuat untuk menciptakan lebih banyak start up atau unicorn bahkan decacorn pada tahun-tahun mendatang," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya juga membuka opsi keterlibatan investor swasta untuk membenamkan uangnya di Merah Putih Fund. 

Hal itu juga telah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo yang berharap kemauan investor swasta untuk ikut membangun ekosistem digital Indonesia.

"Kita juga berharap semua swasta masuk ke ekosistem dari pendanaan ini," katanya.

Dia menyebut pemerintah juga akan melibatkan Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) untuk mendanai unicorn dan decacorn. Hal itu sangat penting untuk membentuk ekosistem digital dalam menghadapi disrupsi teknologi.

"Kita juga sudah mengajak Sovereign Wealth Funds (SWF) INA untuk masuk yang lebih besar, untuk unicorn menuju decacorn. Inilah ekosistem yang kita harapkan kita menjadi kekuatan sendiri," pungkasnya.

Erick, yang membawa lima nilai transformasi ketika memimpin Kementerian BUMN sejak tahun 2019, menambahkan bahwa dalam membangun ekosistem digital yang kuat pemerintah melalui Merah Putih Fund akan fokus pada pendanaan soonicorn.

Saat ini Indonesia telah memiliki 2.319 start up. Dari ribuan start up itu, ada satu decacorn dan tujuh unicorn.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 09 Feb 2022 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories