Makam Syekh Zen Hilang, KOPZIPS Ziarahi Makam Menantu Syekh Abdus Somad Al-Falimbani

PALEMBANG, WongKito.co - Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS), kembali menggelar ziarah bulanan dengan mengunjungi makam salah satu ulama besar dalam sejarah Palembang, yaitu Syekh Kgs. Datuk. H. Muhammad Zen, Minggu (26/11/2023).

Namun, kondisi makam ini sudah hilang jejaknya sama sekali. Lokasinya terletak di Talang Suro Palembang, terletak di daerah Jalan Ki Ranggo Wirosentiko, Lorong Pribadi, Kelurahan  30 Ilir, Kecamatan IB I Palembang, tepatnya disekitar area Langgar Cahaya Islam.

Ketua DPP KOPZIPS , Muhamad Setiawan atau biasa disapa Cak Wan mengatakan makam tersebut letaknya menurut penuturan zuriat  dan penuturan  warga yang pernah berziarah beberapa puluh tahun yang lalu tidak jauh dari Langgar Cahaya Islam yang merupakan komplek makam dari kakek Syekh Zen yaitu Tuan Faqih Jalaludin.

"Tapi kini sudah tidak ditemukan lagi," kata dia.

Baca Juga:

• Siapkan Dana Kelolaan Kedua Dukung Perkembangan Ekosistem Startup Indonesia, Telkomsel Mitra Inovasi Perkenalkan Identitas Baru
• Wyndham Opi Hotel Palembang kembali Gelar Wyndham Wedding Fair 2023
• Pembantaian Era Modern Tidak Dapat di Nalar

Sementara berdasarkan catatan sejarah , Syekh Zen lahir sekitar tahun 1760 dan wafat tahun 1819 dalam perang Palembang melawan kolonial Belanda tahun 1819-1821 atau pada masa kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin II.

Syekh Zen merupakan cucu ulama besar Keraton Palembang Darussalam yakni Tuan Faqih Jalaludin dengan nasab Syekh Kgs. Muhammad Zen bin Kgs. Syamsuddin bin Tuan Faqih Jalaludin sampai ke Syekh Jumadil Kubro dan sampai lagi ke Rasulullah SAW.

Ia menambahkan menurut cerita dalam manaqib ulama besar NU di Palembang yakni KH. M. Zen Syukri itu diambil oleh orang tua Kyai Zen Syukri dari nama datuknya yakni Syekh Zen ini.

Makam Syekh Zen terdapat di bagian depan mihrab Langgar Cahaya Islam, namun jejak fisik makam sudah hilang dan tidak nampak lagi karena sudah menjamurnya bangunan rumah (pemukiman warga di bagian).

Syekh Zen adalah menantu dari Ulama besar Keraton Palembang Darussalam waktu itu yakni Syekh Abdus Somad bin Abdurrahman Al-Falimbani yang dinikahkan dengan anak Syekh Somad yang bernama Rukiah binti Abdus Somad.

Selain sebagai menantu Syekh Somad, dengan guru sekaligus mertuanya ini beliau diangkat menjadi khalifah tarekat sammaniyah.

Syekh Zen wafat pada 12 Juli 1819 (18 Sya'ban 1234 H) pada hari sabtu terjadi perang menteng di Palembang yang membuat Syekh Zen gugur sebagai syahid setelah mengumandangkan ratib saman dan jihad membela agama dan negara.

Berkat jasa beliau ini sangat layak untuk diangkat menjadi pahlawan nasional.

Cek Wan sempat menangis karena sedih atas kondisi makam Syekh Kgs. Datuk. H. Muhammad Zen yang sudah lama hilang.

“Wong Pelembang lah lamo dak ngeloroi makam beliau, jadi model cak inilah akhirnyo makam beliau hilang" katanya.

Dia mengajak masyarakat Palembang untuk merawat semua makam bersejarah yang ada,  jangan sampai kejadian serupa terulang.

“Kita juga akan melaporkan hal ini kepada Dinas Kebudayaan kota Palembang,” kata dia lagi.

Baca Juga:

• Jadi Pembuka Film Horor 2024: Teaser Trailer Pemukiman Setan Karya Terbaru, Charles Gozali Dirilis
• Buktikan Komitmen, BDDC Gelar Topping Off JST Site Pusat Data Tier IV di Jakarta
• Cek Fakta: Daftar Reshuffle ke-7, 13  Menteri Kabinet Indonesia Maju

Selain berziarah ke makam Syekh Zen, KOPZIPS juga menziarahi beberapa makam keramat lainnya yang tidak masyhur dan hampir hilang dengan harus segera diselamatkan, seperti Makam Keramat Datuk Eko (7 Ulu, sudah hilang) makam tua cina belakang langgar 7 Ulu (sudah hilang), Makam Keramat Tuan Putri Kembang Dadar (belakang RM Padang 7 Ulu), tidak bisa ziarah karena ditutup, Keramat Jero Pasar 7 Ulu dan Keramat di Lorong Kenduruan Darat (Syekh Ahmad Hayyin).

“Semoga makam-makam ini segera di jadikan cagar budaya, sehingga para peziarah mudah untuk berkunjung, mengingat beliau semua adalah orang penting dan juga ulama pada masanya,” ujar dia.(*)