KabarKito
Mau Tau, Begini Kisah Anne Boleyn yang Dihukum Mati oleh Raja Inggris
London - Video mengenai cuplikan film mengenai Anne Boleyn belakangan ini mondar-mandir di FYP TikTok. Pada FYP tersebut, banyak yang menampilkan kedekatan hubungan antara Anne dan Ratu Elizabeth I saat kecil dan detik-detik saat eksekusi berlangsung.
Sebetulnya, siapakah Anne Boleyin dan mengapa ia harus dieksekusi mati dengan cara dipenggal?
Mengutip Britanica, Sabtu, 26 November 2022, Anne Boleyn adalah salah satu permaisuri Inggris pada 1533 hingga 1536. Ia juga merupakan istri dari pernikahan kedua Raja Henry VIII.
Baca Juga :
- Kuartal III-2022, Laba NFC Indonesia (NFCX) Melorot 87 Persen
- Simak 5 Alat Elektronik Ini Bisa Buat Tagihan Listrik Membengkak
- BI Sumsel Bangun Infrastruktur Desa Wisata Burai, Garap Pariwisata
Anne dikenal sebagai sosok kontroversial. Di satu sisi, ia merupakan sosok yang dikagumi karena kecerdasannya. Namun, ia dibenci karena menjadi penyebab Raja Henry VIII menceraikan istri pertamanya, Catherine, dan menjadi independen dari Gereja Katolik Roma.
Anne lahir sekitar tahun 1501 dari pasangan Sir Thomas Boleyn, yang kemudian menjadi Earl Wiltshire dan Ormonde, dan istrinya, Lady Elizabeth Howard.
Setelah sempat menghabiskan masa mudanya di Prancis, Anne kembali ke Inggris pada 1522 untuk dinikahkan dengan kerabat jauhnya, James Butler. Sayangnya, rencana itu dibatalkan karena ayahnya menemukan tempat yang lebih tepat untuk putrinya, yakni di Istana Inggris.
Anne pun akhirnya mengamankan posisi di istana raja Inggris sebagai pelayan kehormatan untuk Catherine dari Aragon, permaisuri Raja Henry VIII saat itu.
Pada pertengahan 1520-an di Istana Inggris, Anne telah menjadi salah satu wanita paling dikagumi dan menarik perhatian banyak pria di istana. Salah satu pria yang tertarik dengan Anne adalah Henry Percy, earl dari Northumberland ke-6.
Kala itu, keduanya pun menjalin hubungan. Sayangnya, hubungan ini ditentang oleh keluarga mereka dan Anne diminta untuk kembali pulang ke rumahnya. Sementara Henry dinikahkan dengan Mary Talbot.
Tidak lama kemudian, Anne kembali ke istana. sekembalinya Anne di istana, Raja Henry VIII jatuh cinta kepadanya. Raja Henry VIII kemudian meminta Anne untuk menjadi selirnya, tetapi menolak dan membuat keinginan sang raja untuk memilikinya semakin besar. Terlebih lagi, ketika itu permaisuri raja belum berhasil memberinya seorang putra.
Gelap mata akan cintanya pada Anne, Raja Henry VIII melakukan segala cara untuk menceraikan permaisurinya demi menikahi Anne. Sayangnya, proses perceraian itu berlangsung sangat lama karena pihak gereja tidak mengabulkannya.
Alhasil, selama enam tahun, Raja Henry VIII dan Anne menjalin hubungan secara diam-diam sembari melakukan proses perceraian.
Pada awal 1533, Anne mengetahui dirinya hamil dan akhirnya dinikahi oleh raja tanpa persetujuan Paus. Setengah tahun kemudian, Anne resmi dinobatkan sebagai permaisuri raja dan menjadi ratu Inggris yang baru.
Dari pernikahan tersebut Anne melahirkan seorang puteri yang kemudian dikenal sebagai a Elizabeth I. Kelak, Elizabeth I akan mewariskan tahta ayahnya dan menjadi Ratu yang memegang kekuasaan Inggris sekaligus paling dihormati di masanya.
Selain itu, Elizabeth I menjadi satu-satunya keturunan Raja Henry VIII dan Anne yang berhasil bertahan hidup.
Meski citranya sangat buruk dan banyak tidak disukai, Anne berusaha menjalankan perannya sebagai ratu dengan mengayomi rakyat miskin. Selain itu, ia dikenal di istana karena pakaiannya yang bagus dan mengikuti mode Perancis saat itu.
Pada 1534, Anne kembali mengandung. Sayangnya, bayi yang dikandungnya tidak selamat. Dengan begitu, ia gagal memberikan putra untuk raja.
Setahun pernikahannya dengan Raja Henry VIII, Anne mengetahui bahwa suaminya meniduri pelayannya, Madge Shelton dan Jane Seymour. Sayangnya, ia tak seperti Catherine yang merupakan permaisuru sebelumnya.
Alih-alih menerima mereka layaknya Catherine menerima keberadaan Anne saat menjadi gundik raja, iamalah makin tebakar api cemburu. Celakanya, Raja Henry VIII bukanlah orang yang suka disalahkan.
Seperti sebelumnya, Raja Henry VIII melimpahkan kesalahan pada permaisurinya yang tidak dapat memberinya seorang putra. Alhasil, Anne menjadi semakin gelisah dan pernikahannya pun berantakann karena raja memilih memusatkan perhatiannya kepada Jane Seymour.
Pada Januari 1536, Anne melahirkan tetapi bayinya tidak selamat. Mengetahui hal ini, amarah Raja Henry semakin memuncak dan menuduh Anne telah menyihirnya.
Setelah dituduh sebagai penyihir yang mengguna-gunai raja, Anne kemudian dikurung di Menara London atas beberapa tuduhan. Tuduhan palsu yang dilayangkan pada Anne meliputi di antaranya perzinahan, hubungan sedarah, dan konspirasi melawan raja.
Diduga, kejatuhan Anne direncanakan oleh mantan temannya sendiri, Thomas Cromwell, yang menjadi sekretaris baru raja. Adapun para pria yang dituduh telah berzina dengannya adalah Sir Francis Weston, Mark Smeaton, Sir Henry Norris, William Brereton, dan adik laki-lakinya, Viscount Rochford George Boleyn.
Pada akhir pengadilan yakni 15 Mei 1936, Anne tetap menyangkal semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Empat hari kemudian, yakni pada 19 Mei 1536, Anne dinyatakan bersalah oleh pengadilan kerajaan dan pernikahannya dengan Raja Henry VIII dibatalkan.
Anne dibawa ke Menara London pada hari yang sama untuk dieksekusi dengan cara dipenggal. Jasadnya dimakamkan di Kapel Kerajaan Saint Peter ad Vincula, di dalam Menara London.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 26 Nov 2022