GayaKito
Mayoritas Rakyat RI Gagal Menabung? Ini Penjelasan Pakar Keuangan
JAKARTA – Hasil survei Goodstat, sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki tabungan. Hal ini mencerminkan tantangan besar dalam perilaku keuangan masyarakat di Indonesia.
Hal itu, disampaikan pada media gathering bersama Vera Margaret, Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, dan Samuel Ray, penulis serta praktisi finansial. Keduanya memberikan pandangan serta solusi terkait fenomena tersebut.
Vera Margaret mengungkapkan hasil survei yang mengejutkan. “Sebanyak 70% dari 1.000 responden mengaku tidak memiliki tabungan. Bahkan, mereka yang sebelumnya punya tabungan kini sudah habis karena berbagai alasan,” ujar Vera dalam media gathering "Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi" yang diselenggarakan Bank UOB Indonesia di Jakarta, Jumat, 24 Januari 2025.
Menurut Vera, salah satu penyebab utama masyarakat tidak memiliki tabungan adalah pengeluaran impulsif. Data menunjukkan bahwa 35% pengeluaran masyarakat digunakan untuk belanja yang tidak direncanakan, seperti di platform e-commerce dan media sosial. "Sistem seperti flash sale atau diskon instan membuat orang cenderung mengambil keputusan tanpa memikirkan apakah benar-benar membutuhkan barang tersebut," tambahnya.
Baca Juga:
- Ketahui ini 5 Fitur AI Baru di Samsung Galaxy S25 Series
- Pecinta Film Indonesia, Yuk Cek ini 14 Rekomendasi Film yang Tayang Bioskop di Februari 2025
- Isra Mikraj: Menag Nasaruddin Umar Ajak Tegakkan Salat
Selain itu, sebanyak 25% responden mengaku bahwa penghasilan mereka terlalu kecil dibandingkan dengan kebutuhan. "Pendapatan kecil itu relatif ya, berbeda untuk setiap orang. Intinya adalah bagaimana kita mengelola penghasilan agar tidak melebihi pengeluaran," jelas Vera.
Kesenjangan Kelas Menengah ke Bawah
Fenomena tidak adanya tabungan ini lebih banyak dialami oleh masyarakat kelas menengah ke bawah. Vera menegaskan bahwa faktor ekonomi makro, seperti inflasi, musim kemarau panjang, dan kondisi ekonomi global, turut memperburuk situasi ini.
“Kondisi ekonomi yang penuh tantangan, seperti El Nino yang berdampak pada hasil panen, membuat harga bahan pokok naik. Akibatnya, daya beli masyarakat melemah, terutama mereka yang berada di kelas menengah ke bawah,” ujar Vera.
Di sisi lain, masyarakat kelas menengah ke atas relatif lebih aman karena memiliki cadangan keuangan dan investasi. Namun, mereka juga harus tetap waspada dan disiplin dalam pengelolaan keuangan.
Pentingnya Gaya Hidup yang Sederhana
Samuel Ray, yang juga dikenal sebagai praktisi finansial, menyoroti bagaimana gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menabung. "Masalahnya bukan hanya pendapatan yang kecil, tetapi juga gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan," katanya.
Samuel berbagi pengalaman pribadi saat dirinya dan istrinya memilih untuk menjalani gaya hidup hemat. "Waktu itu istri saya hamil, tapi dia tetap memilih naik bis daripada transportasi pribadi. Ini soal disiplin dan bagaimana kita membangun kebiasaan keuangan yang sehat," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya mindfulness dalam pengelolaan keuangan. "Hidup sederhana bukan berarti serba susah, tetapi lebih ke bagaimana kita bisa menikmati hidup sesuai dengan kemampuan kita," jelas Samuel.
Cara Merencanakan Keuangan yang Tepat
Menurut Vera Margaret, perencanaan keuangan yang baik dimulai dari membagi penghasilan berdasarkan prioritas. Ia menyarankan untuk menggunakan konsep dasar alokasi keuangan, yaitu:
1. Tabungan (10-20%):
"Sisihkan, bukan sisakan," tegas Vera. Ia menjelaskan bahwa menabung harus menjadi prioritas utama sebelum memenuhi kebutuhan lain. Tabungan ini berfungsi sebagai dana darurat untuk menghadapi situasi tak terduga.
2. Kebutuhan Dasar (70-85%):
Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal harus menjadi fokus utama setelah menabung.
3. Keinginan (5-10%):
Meskipun kecil, alokasi untuk memenuhi keinginan juga penting. "Keinginan ini menjadi motivasi untuk bekerja lebih giat. Tapi, jangan sampai mengorbankan kebutuhan dasar," tambah Vera.
Tabungan vs. Investasi: Mana yang Lebih Penting?
Banyak influencer keuangan saat ini menganjurkan untuk lebih fokus pada investasi dibandingkan menabung. Namun, Vera menekankan bahwa keduanya memiliki peran yang berbeda.
“Tabungan adalah dasar dari keuangan yang sehat. Fungsi utamanya sebagai dana darurat. Sebelum berinvestasi, pastikan kita memiliki tabungan yang cukup untuk kebutuhan darurat, yaitu sekitar 6-12 kali pengeluaran bulanan,” jelas Vera.
Ia juga menambahkan bahwa tabungan memberikan likuiditas yang tidak dimiliki oleh investasi. "Ketika ada kebutuhan mendesak, kita bisa langsung menarik uang dari tabungan. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan investasi, yang biasanya memerlukan waktu lebih lama untuk dicairkan," katanya.
Cara Mencapai Financial Independence Retire Early (FIRE)
Dalam talkshow tersebut, Samuel juga membahas konsep Financial Independence Retire Early (FIRE), yaitu kondisi di mana seseorang bisa pensiun dini dengan mengandalkan penghasilan pasif.
"Prinsip FIRE adalah bisa hidup dari 4% aset yang kita miliki setiap tahunnya," jelasnya. Sebagai contoh, jika seseorang ingin hidup nyaman dengan pengeluaran Rp20 juta per bulan, maka mereka harus memiliki aset sekitar Rp6 miliar.
Meski angka tersebut terkesan besar, Samuel menekankan bahwa tujuan ini bisa dicapai dengan disiplin menabung dan berinvestasi.
"Dulu saya dan istri bisa menabung hingga 80% dari penghasilan kami. Itu mungkin ekstrem, tapi menunjukkan bahwa dengan pengorbanan, tujuan finansial bisa dicapai," ujarnya.
Tips Hidup Hemat dan Efisien
Samuel memberikan beberapa tips untuk mengelola keuangan dengan lebih baik:
1. Kenali Prioritas: Fokus pada kebutuhan dasar sebelum memikirkan keinginan.
2. Gunakan Diskon dengan Bijak: Samuel menceritakan pengalamannya menggunakan kupon untuk makan di restoran dengan harga terjangkau.
3. Jangan Terpaku pada Media Sosial: "Apa yang kita lihat di media sosial sering kali bukanlah kenyataan. Jangan sampai standar hidup kita dipengaruhi oleh orang lain," tegasnya.
Baca Juga:
- IHSG pada 20 Januari 2025 Ditutup Menguat 16,08 ke 7.170,74 Poin
- BRI Tunjukkan 5 Komitmen Utama untuk Perkuat UMKM di Indonesia
- Oligarki Kuasai 59 Persen Tanah di Indonesia, Simak Penjelasan Kepala Badan Bank Tanah Yuk!
Disiplin adalah Kunci
Perencanaan keuangan yang baik tidak hanya bergantung pada besar kecilnya penghasilan, tetapi juga pada disiplin dalam mengelola pengeluaran. Baik Vera maupun Samuel sepakat bahwa menabung dan hidup sederhana adalah kunci untuk mencapai stabilitas finansial.
“Mulailah dengan langkah kecil, seperti menyisihkan 10% dari penghasilan setiap bulan. Dari situ, perlahan kita bisa membangun kebiasaan yang sehat untuk masa depan,” pungkas Vera.
Dengan perencanaan yang tepat, setiap orang bisa mengatasi tantangan keuangan, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Jadi, sudahkah Anda mulai menabung hari ini?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 27 Jan 2025