BucuKito
Menelusuri Cakupan Vaksinasi Remaja di Kalangan Peserta Didik SMP/SMA Sumsel dengan Menggunakan “Google Spreadsheet”
Vaksinasi remaja hingga kini menjadi program yang terus digencarkan pemerintah, termasuk Sumatera Selatan. Pelaksanaan vaksinasi remaja atau anak usia 12-17 tahun tentunya berkorelasi langsung dengan data peserta didik SMP dan SMA sederajat.
Apalagi saat ini, sebanyak 1.912 sekolah SMP negeri maupun swasta dan 896 sekolah SMA sederajat yang tersebar di 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan telah melaksanakan Pertemuan Tatap Muka (PTM) terbatas.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat edaran terkait dengan pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 12-17 tahun atau remaja. Vaksinasi merupakan bagian penting dalam rangkaian upaya meningkatkan kekebalan manusia terhadap virus corona atau COVID-19 alias herd immunity.
- KKP Unggulkan Nila Srikandi, Optimalisasi Produktivitas Tambak di Pantura Jawa
- Tuntut Gratiskan PCR, Ini Penjelasan LBH Palembang
- Mau Nonton Drakor dan Film Korea Saat Halloween, Ini Link Gratis dan Legal!
Mengimplementasikan surat edaran tersebut, Dinas Kesehatan Palembang, sejak 2 Juli 2021 telah melaksanakan vaksinasi remaja dengan menggunakan fasilitas kesehatan (faskes) Puskesmas. Sebanyak 151.788 remaja menjadi target sasaran vaksinasi.
Sedangkan di Provinsi Sumatera Selatan, sasaran vaksinasi remaja mencapai 846.683 remaja dari 17 kabupaten/kota di daerah tersebut.
Namun, meski program vaksinasi telah berlangsung 3 bulan, hingga kini cakupan vaksin masih belum ideal bahkan cenderung masih sangat minimum. Sementara, sejak 1 Oktober 2021, mayoritas sekolah di Sumatera Selatan mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA telah melaksanakan PTM terbatas secara reguler.
Untuk mengungkap progres program vaksinasi remaja di Sumatera Selatan, diawali dengan melakukan riset guna menganalisa permasalahan yang ditemukan terkait masih belum optimalnya pelaksanaan vaksinasi remaja. Di antaranya menelusuri cakupan vaksinasi remaja, dengan faskes vaksinasi yang disiapkan dan cakupan vaksin dosis 1 dan dosis 2 di Sumatera Selatan serta jumlah peserta didik tingkat SMP dan SMA.
Data yang diperoleh akan disampaikan dalam bentuk resep jurnalisme data.
Cara Mendapatkan Data dari Mesin Pencari “Google”
Angka pasti jumlah SMP dan SMA sederajat menjadi data awal untuk mendukung proses pencarian data yang dibutuhkan untuk memulai rangkaian pembuatan resep jurnalisme data.
Langkah awal, dengan membuka peramban web lintas platform “Google Chrome”, kemudian ketik di kolom pencarian dengan kata kunci “Jumlah sekolah SMP dan SMA Sumatera Selatan”. Maka hasil pencariannya akan menampilkan sejumlah situs penyimpan data sekolah yang dicari.
Selanjutnya, pilih https://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=110000&level=1 yang menampilkan jumlah data sekolah se-Sumatera Selatan.
Selanjutnya, memproses data dengan menggunakan “Google Spreadsheet”. Namun, sebelum melakukannya, terlebih dahulu buka alamat email di Gmail, setelah email terbuka pilih tanda kubus rubik di kanan atas. Lalu akan muncul banyak pilihan. Klik Drive.
Ruangan drive terbuka, bisa langsung meng-klik new dan membuat folder bersama jika ingin berbagi dengan teman atau partner kerja dalam lembar kerja tersebut.
Data sekolah berupa jumlah SMP dan SMA di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan yang telah ditemukan sebelumnya diunduh atau menggunakan fungsi worksheet dengan IMPORTHTML. Kemudian, data disimpan dalam bentuk “google spreadsheet”. Berikut ini langkah-langkahnya:
Terapkan dalam “google worksheet” dengan membuka “sheet” atau lembar kerja dengan menyimpan data awal, terlebih dahulu sebelum melanjutkan proses pembersihan data dan tindakan lainnya yang diinginkan dari data yang diunduh. Setiap lembar kerja juga diberi nama agar memudahkan proses selanjutnya. Jangan lupa beri nama file-nya, misalnya “Cleaning Data SMP dan SMA Sumsel”.
Tabel di bawah ini menunjukkan, bagaimana data awal sebelum dibersihkan.
Tabel di atas masih belum bisa digunakan untuk menghitung data jumlah SMP dan SMA/SMK di Sumatera Selatan karena masih terdapat kolom Sekolah Dasar (SD). Sebelum melanjutkan, ke proses membersihkan data. Pastikan, lembar kerja spreadsheet sudah tersambung dengan rekan kerja, atau atasan yang diizinkan mengakses baik hanya sekedar melihat, mengomentari, atau juga menjadi editor dokumen tersebut.
Caranya, meng-klik lambang berupa gembok dengan bertuliskan Share, terletak di sebelah kanan atas. Masukan alamat email yang diperbolehkan mengedit atau melihat lembar kerja, bisa juga memilih get link bagi pengguna ramai-ramai atau berkelompok.
Selanjutnya, agar bisa mengambil data yang hanya dibutuhkan, maka di spreadsheet tersebut, bisa menggunakan rumus IMPORTRANGE, seperti dalam gambar di bawah ini.
Dengan menggunakan rumus IMPORTRANGE, maka data yang kita butuhkan bisa diperoleh dengan cara yang lebih mudah. Dari penyimpanan data awal sampai ke pembersihan data alias cleaning data dengan menggunakan rumus IMPORTRANGE tersebut, ditemukan sebanyak 1.912 sekolah SMP negeri dan swasta serta 896 sekolah SMA sederajat.
Data Peserta Didik SMP dan SMA Sederajat
Di bagian ini, kita akan mencari secara khusus peserta didik tingkat SMP dan SMA sederajat di Sumatera Selatan.
Kembali mengambil data dari Data Referensi Pendidikan berikut ini proses yang dilakukan dengan menggunakan lembar kerja “Google Spreadsheet”, kali ini dengan mengunduh data peserta didik di 17 kota dan kabupaten se-Sumatera Selatan:
Gambar tersebut masih menampilkan semua data peserta didik di Sumsel, sementara untuk mendukung data vaksinasi remaja hanya membutuhkan data peserta didik SMP dan SMA sederajat saja.
Data dalam gambar di atas terlebih dahulu dipindahkan ke worksheet, caranya dengan meng-copy data dan simpan dalam lembar kerja yang telah disiapkan. Simpan dengan nama file “data awal peserta didik SMP dan SMA Sumsel”.
Karena hanya membutuhkan data peserta didik SMP dan SMA sederajat maka perlu dilakukan pembersihan data yang tidak diperlukan, Caranya ketik =IMPORTRANGE(“link file data yang akan kita proses”,”nama file data yang akan kita proses!sel awal:sel akhir”) lalu tekan enter dan akan menampilkan data yang kita butuhkan saja. Contoh di bawah, kolom SD/MI sudah dibersihkan dengan menggunakan rumus tersebut di atas.
Terungkap dari tabel di atas jumlah peserta didik tingkat SMP dan SMA di Sumatera Selatan mencapai 997.425 orang.
Lalu bagaimana target sasaran vaksinasi remaja dan cakupannya di Sumatera Selatan saat ini, mari mulai melakukan riset data dengan mengoptimalkan sumber data terbuka.
Mengambil Data dari Sumber Terbuka
Tabel Target Sasaran Vaksinasi Remaja di Sumsel
Sejak awal pandemi COVID-19, siapapun bisa mengakses data dari http://corona.sumselprov.go.id yang secara rutin dilakukan update data setiap hari. Kali ini, kita mencoba mencari korelasi antara jumlah data peserta didik di Sumatera Selatan dengan cakupan vaksinasi remaja di daerah tersebut.
Setelah website terbuka, untuk mendapatkan informasi COVID-19 terbaru, kita arahkan kursor sampai ke bagian bawah atau hingga menemukan laporan harian COVID-19. Kali ini, kita membuka data Update COVID-19, Jumat (22/10/2021).
Kita pilih Update COVID-19, Jumat (22/10/2021) dengan cara mengklik di gambar tersebut.
Data dari corona.sumselprov.go.id kemudian dikonversi ke “Google Spreadsheet”, ternyata setelah diunduh data berupa PDF dan tidak bisa menggunakan rumus IMPORTHTML ketika memindahkannya, maka perlu dilakukan pemindahan dengan aplikasi lain. Hanya saja, laptop yang digunakan tidak bisa menginstal aplikasi yang dibutuhkan, maka konversi data ke lembar kerja di spreadsheet dilakukan secara manual.
Selanjutnya, lembar kerja dalam “google spreadsheet” diberi judul, misalnya cleaning data cakupan vaksinasi Sumsel. Tampilan data cakupan vaksinasi remaja di Sumatera Selatan di bawah ini adalah yang telah dipindahkan ke lembar kerja spreadsheet.
Kemudian, klik data, lalu pilih create filter di dalam lembar kerja “google spreadsheet”, memilih sort Z-A untuk menampilkan kota atau kabupaten mana saja yang memiliki faskes vaksinasi terbanyak, contohnya dapat dilihat di gambar bawah ini.
Selanjutnya, “Google Spreadsheet” juga dapat menampilkan urutan dari cakupan vaksinasi remaja tertinggi di Sumatera Selatan. Prosesnya, dengan mem-blok semua data dan arahkan kursor ke filter atau bergambar cangkir wine, klik dan muncul create a filter. Selanjutnya, akan muncul gambar tiga garis menyerupai segi tiga kembali diklik, pilih sort Z - A tepat di atas kolom yang kita pilih, misalnya cakupan vaksinasi remaja dosis 1 dengan persentase tertinggi.
Tahapan di atas merupakan salah satu langkah yang dapat dipilih untuk mengumpulkan data dengan menggunakan “Google Spreadsheet”, yang dilengkapi dengan beragam tools pendukung, untuk memudahkan memperoleh data sebelum membuat narasi yang akan disajikan kepada pembaca.
Uraian tahapan pencarian data akan menjadi materi yang berguna dalam proses pembuatan resep jurnalisme data dalam memenuhi kebutuhan karya jurnalistik yang bermutu.
Analisa Data Vaksinasi Remaja
Tabel di atas mengungkapkan sebanyak 846.683 remaja menjadi target sasaran vaksinasi di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan, sedangkan peserta didik tingkat SMP dan SMA sederajat mencapai 997.425 orang.
Dengan demikian, jika membandingkan data peserta didik dan target vaksinasi maka ada 150.742 siswa yang tidak termasuk dalam target sasaran vaksinasi remaja di Sumsel.
Sementara realisasi vaksinasi remaja di Sumatera Selatan, hingga 31 Oktober 2021 yaitu cakupan vaksinasi remaja dosis 1 terealisasi 3,73 persen sedangkan cakupan vaksinasi remaja dosis 2 baru mencapai 2.96 persen. Jika diakumulasikan dari 846.683 remaja yang menjadi target sasaran vaksinasi pada dosis 1 baru 31.581 orang yang divaksin.
Sedangkan angka vaksinasi remaja dosis 2 baru sebanyak 25.061 orang atau data ini adalah jumlah penerima vaksinasi remaja yang telah lengkap vaksin dosis 1 dan dosis 2.
Grafik di bawah ini menggambarkan perbandingan jumlah peserta didik SMP dan SMA sederajat dengan target sasaran vaksinasi remaja, di setiap kabupaten atau kota di Sumatera Selatan.
Sedangkan, grafik berikut ini menggambarkan cakupan vaksinasi remaja dalam persentase (%) per kabupaten dan kota.
Dari grafik yang diolah dengan menggunakan “google spreadsheet”, diketahui bahwa cakupan vaksinasi remaja tertinggi berada di Kota Palembang yaitu mencapai 10,54 persen dan cakupan dosis ke-1 dan 8,91 persen dosis ke-2.
Sedangkan cakupan vaksinasi remaja terendah adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, baru terealisasi 0,51 persen cakupan vaksinasi dosis ke-1 dan 0,33 persen cakupan vaksinasi dosis ke-2.
Kesimpulan
Dari analisa di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Data target sasaran vaksinasi remaja di website yang dikelola Dinas Kesehatan Pemprov Sumatera Selatan, corona.sumselprov.go.id sebanyak 846.683 sedangkan jumlah peserta didik SMP dan SMA sederajat yang diperoleh dari kemendikbud.go.id mencapai 997.425 orang. Dengan demikian, sebanyak 150.742 siswa yang tidak termasuk dalam target sasaran vaksinasi remaja di Sumsel.
- Dari perhitungan cakupan vaksinasi dengan menggunakan tabel tersebut saat ini, sebanyak 815.102 remaja belum divaksin dosis ke-1 dan sebanyak 821.622 remaja belum divaksin dosis ke-2.
- Belum ada perubahan signifikan terhadap peningkatan jumlah remaja yang divaksin meskipun pemerintah terus menggencarkan vaksinasi remaja dan juga telah diberlakukan sekolah offline secara reguler meskipun masih ada pembatasan waktu dan jumlah peserta didik.
Peluang dan Tantangan
Resep jurnalisme data di atas tentunya sangat menarik jika diteruskan menjadi produk karya jurnalistik berbasis data. Apalagi, masih banyak pertanyaan yang timbul mengapa cakupan vaksinasi remaja masih minim.
Karena itu, untuk mendukung keterbukaan informasi publik, sangat penting untuk membangun kerja sama atau kolaborasi liputan berbasis data dengan kawan jurnalis lain dari media berbeda.
Ancang-ancangnya tentu diawali dengan mengomunikasikan kerja sama dengan kawan yang juga mengikuti pelatihan membuat resep jurnalisme data asal Kota Palembang, untuk memudahkan komunikasi dan diskusi secara langsung.
Selama proses membuat resep jurnalisme data ini, berikut beberapa tantangan yang dihadapi:
- Ternyata meskipun berada di tengah Kota Palembang dan menggunakan Wifi tetapi jaringan internet masih lambat.
- Belum terbiasa menggunakan “Google Spreadsheet” sehingga mengalami kebingungan saat mengolah dan menganalisis data dengan spreadsheet.
- Lalu, tidak semua data terbuka bisa didapatkan dengan menggunakan rumus HTML atau XML yang dipelajari selama pelatihan, perlu cara lain. Sementara untuk menginstal aplikasi lain yang berguna untuk mengolah dan menganalisis data, laptop tak mendukung. Akhirnya, saya menggunakan cara manual.
- Laptop memadai juga menjadi sangat penting untuk mendukung dalam melaksanakan kerja-kerja jurnalistik berbasis data.
- Butuh waktu dan fokus panjang untuk mengerjakan resep jurnalisme data, tak mudah tetapi dengan bermodal semangat pribadi, dukungan dari mentor dan kawan serta keluarga, pembuatan resep ini bisa terwujud.(Nila Ertina)