Ekonomi dan UMKM
Mengalami Kerugian Citigroup Akan PHK Ribuan Karyawan
Jakarta, Wongkito.co - Dunia kerja tampaknya tidak dalam kondisi baik-baik saja, Citigroup salah satu bank terbesar di dunia mengumumkan akan mengurangi ribuan tenaga kerjanya.
Hal ini di umumkan oleh CEO Jane Fraser tahun lalu. Pengurangan jumlah tenaga kerja ini bagian dari reorganisasi besar Citi, setelah perusahaan mengalami kerugian besar.
Dilansir dari BBC Internasional, Senin, 15 Januari 2023, Fraser telah menjalankan rencana ambisius untuk menyederhanakan struktur Citi. Reorganisasi ini melibatkan penjualan aset dan anak perusahaan yang beroperasi diberbagai negara.
Tujuan utamanya adalah menghilangkan lapisan birokrasi di dalam bank, memangkas manajemen regional di luar negeri, dan mengoptimalkan berbagai unit.
Citi melaporkan kerugian sebesar US$1,8 miliar atau sekitar Rp28 triliun (kurs Rp15.500) dalam tiga bulan terakhir tahun 2023, jumlah ini menjadi kerugian kuartalan terbesar yang dilaporkan oleh bank dalam beberapa tahun terakhir.
Chief Financial Officer Citi, Mark Mason, mengungkapkan proyeksi bahwa bank ini kemungkinan akan mempekerjakan sekitar 180.000 orang pada tahun 2025 atau 2026.
Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan pada awal tahun 2023 dengan jumlah pekerja Citi di seluruh dunia sekitar 240.000 orang.
Baca juga
- Sharp Purefit Terpilih jadi The Best Home Appliance Versi Reviewers Choices Gadget Squad 2023
- QRIS Dapat Digunakan di Luar Negeri
- Lelang Prangko Berperekat Pertama Terjual Dengan Nilai Fantastis
Manajemen Citi tidak memberikan rincian tentang jumlah pekerja yang akan di PHK. rencana restrukturisasi ini diarahkan untuk mengurangi ukuran operasional bank secara signifikan sehingga memacu penghematan biaya operasional.
Citi menyebut bahwa biaya reorganisasi diperkirakan akan menelan anggaran US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun. Namun reorganisasi ini akan menghemat biaya operasional lebih besar yang mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp38,88 triliun.
Diketahui saham Citi merosot1,4% setelah pengumuman ini disampaikan. Para pemangku kepentingan berharap bahwa langkah-langkah ini akan membawa perubahan positif pada kinerja dan stabilitas perusahaan.
Restrukturisasi ini terjadi di tengah tekanan dari investor untuk meningkatkan kinerja Citi yang telah tertinggal dibandingkan dengan beberapa pesaingnya dalam beberapa tahun terakhir.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 15 Jan 2024