Mengenal Infeksi Saluran Kemih, Bagaimana Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Mengenal Infeksi Saluran Kemih, Bagaimana Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Infeksi Saluran Kemih (ISK) menjadi salah satu keluhan yang sering kali diderita anak-anak hingga usia dewasa, terutama perempuan.

Beberapa hari lalu, PJ Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengunjungi salah seorang anak perempuan usia 9 tahun yang menderita kelainan kantong kemih, sehingga sang anak mengalami ISK dan terpaksa harus dioperasi pada lima tahun lalu, namun pascaoperasi selang yang digunakan tertinggal di dalam tubuh sang anak.

Apa  itu Infeksi Saluran Kemih (ISK)?
ISK kondisi di mana organ pada sistem kemih mengalami infeksi. Namun, paling sering terjadi di kandung kemih dan uretra.

Saluran kemih berfungsi untuk menyimpan sekaligus mengelola urine sebelum dikeluarkan oleh tubuh. Proses ini dimulai dengan penyaringan zat sisa dalam darah oleh ginjal kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine. Selanjutnya, urine akan dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju kandung kemih. Kemudian, ditampung oleh kandung kemih dan dibuang melalui saluran uretra.

Baca Juga:

Apabila seseorang mengalami infeksi saluran kemih, maka proses pengeluaran urine oleh tubuh menjadi terhambat sehingga pembuangan urine menjadi tidak normal.

Lalu apa saja jenis infeksi saluran kemih, laman website Siloam Hospital mengungkapkan ada dua jenis yaitu:

Berdasarkan bagian yang terinfeksi, penyakit ISK terbagi menjadi dua jenis yaitu infeksi saluran kemih atas dan infeksi saluran kemih bawah.

1. Infeksi Saluran Kemih Atas
ISK atas adalah infeksi yang terjadi pada organ sistem kemih yang terletak sebelum kandung kemih, yaitu ginjal (pielonefritis) dan ureter (ureteritis).

2. Infeksi Saluran Kemih Bawah 
ISK bawah adalah infeksi pada saluran kemih bagian bawah, seperti kandung kemih (sistitis) dan uretra (uretritis). 

Cara mengatasi infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih adalah kondisi ketika organ sistem kemih mengalami infeksi, di antaranya ginjal, ureter, uretra, dan kandung kemih.

Sama seperti fungsi ginjal yang cukup krusial bagi tubuh, saluran kemih memiliki fungsi penting yaitu menyalurkan urine untuk dibuang oleh tubuh. Apabila organ ini mengalami infeksi, maka fungsi tersebut akan terhambat. Sebagai antisipasi, berikut pembahasan mengenai pengertian infeksi saluran kemih, penyebab, gejala dan pengobatannya.
Jenis Infeksi Saluran Kemih
 
Penyebab infeksi saluran kemih

Secara umum, penyebab infeksi saluran kemih adalah karena bakteri yang masuk dalam saluran kemih melalui uretra, kemudian berkembang di kandung kemih. Bakteri yang paling sering menjadi penyebab infeksi saluran kemih adalah E. coli. Namun, ada beberapa jenis bakteri lainnya juga seperti Klebsiella, Pseudomonas, dan Staphylococcus saprophyticus.

Bakteri-bakteri tersebut dapat masuk melalui uretra ketika sedang buang air kecil. Bakteri ini akan menyebar ke atas hingga sampai pada ginjal dan kandung kemih. Apabila bakteri-bakteri itu bertahan pada area tersebut dan terus tumbuh, maka infeksi saluran kemih bisa terjadi.

Selain bakteri, penyebab ISK juga dapat dipicu oleh gangguan pada ginjal, seperti batu ginjal.

Gejala Infeksi Saluran Kemih

Pada kasus yang sering terjadi, gejala infeksi saluran kemih ditandai dengan rasa nyeri saat buang air kecil, meningkatnya frekuensi buang air kecil, dan warna urine keruh disertai darah. Kondisi ini juga menyebabkan lapisan saluran kemih mengalami peradangan (iritasi) dan menjadi merah.

Selain beberapa tanda di atas, infeksi saluran kemih juga dapat disertai gejala seperti berikut:

1. Organ intim terasa terbakar saat buang air kecil.
2. Punggung atau perut bagian bawah terasa nyeri dan tertekan.
3. Urine berbau menyengat.
4. Urine yang keluar sedikit.
5. Merasa lelah dan gemetar.
6. Demam dan menggigil.

Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih adalah kondisi yang rentan dialami oleh wanita. Hal ini karena wanita cenderung memiliki uretra lebih pendek daripada pria, sehingga bakteri lebih mudah sampai ke kandung kemih dan ginjal.

Namun, infeksi ini tetap bisa dialami oleh siapa saja. Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih adalah sebagai berikut:

1. Menopause.
2. Aktif secara seksual.
3. Memiliki kelainan saluran kemih.
4. Masalah imun.
5. Menggunakan kateter.
6. Mengalami penyumbatan di saluran kemih.
 

Baca juga:

Diagnosis Infeksi Saluran Kemih

Cara mengatasi infeksi saluran kemih harus dimulai dari diagnosis dokter guna mendapat penanganan yang tepat. Adapun beberapa prosedur tes yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih adalah sebagai berikut:

1. Urinalisis 
Urinalisis adalah prosedur yang dilakukan dengan menganalisis sampel urine untuk mengidentifikasi sel darah merah, sel darah putih, atau bakteri.

2. Kultur Urine
Prosedur ini bertujuan menentukan jenis bakteri agar dapat diberikan antibiotik yang tepat.

3. Tes Pencitraan
Dalam prosedur tes pencitraan, dokter akan merekomendasikan USG, CT scan atau MRI guna mengamati kondisi saluran kemih.

4. Sistoskopi
Sistoskopi merupakan pemeriksaan dengan menggunakan peralatan medis khusus yang dimasukkan dari uretra untuk melihat ke dalam kandung kemih.

Cara Mengatasi Infeksi Saluran Kemih

Pengobatan infeksi saluran kemih umumnya dilakukan dengan memberi antibiotik pada pasien. Antibiotik berguna membunuh bakteri, sehingga infeksi akan terhenti. Pasien harus memastikan telah menghabiskan antibiotik yang diresepkan sebelumnya agar tubuh tidak mengalami resistensi obat.

Agar pengobatan infeksi saluran kemih optimal, penderita juga disarankan untuk memperbanyak asupan air putih. Apabila pasien mengalami keluhan nyeri dan demam, biasanya dokter akan menyertakan resep obat untuk meredakan rasa nyeri dan penurun demam.

Jika gejala infeksi saluran kemih sering kambuh, misalnya dalam tiga kali setahun, dokter akan memberikan rencana perawatan khusus, di antaranya yaitu:

Mengonsumsi antibiotik selama 1-2 hari apabila gejala kambuh.
Mengonsumsi antibiotik dosis rendah dalam jangka waktu lebih lama untuk mencegah infeksi kambuh.

Selain pengobatan, upaya pencegahan ISK juga perlu dilakukan. Berikut beberapa cara agar Anda terhindar dari infeksi ini:

1. Rutin minum air putih kurang lebih 2 liter per hari.
2. Tidak membiasakan menahan kencing.
3. Menjaga kebersihan area intim.
4. Menghindari pakaian dalam yang ketat karena dapat meningkatkan kelembapan pada area tersebut.(*)


Related Stories