Mengenal Kedoi dan Getapan Buah Langka di Tanah Besemah

Buah Kedoi (Foto WongKito.co/Nila Ertina FM)

Generasi Z dan generasi Alfa di tanah Besemah atau Kota Pagar Alam dan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan tidak semuanya mengetahui buah kedoi dan buah getapan.

Karena dua jenis buah ini termasuk langka alias sangat jarang sekali kini ditemukan.

Bersama buah rukam, sali, langsat buah kedoi dan buah getapan termasuk jajaran buah langka yang sebenarnya pada 20 tahun lalu masih sering dijumpai.

"Wah kedoi, tolong dong simpankan buat aku," kata seorang warga Palembang, perantau asal Kota Pagar Alam, belum lama ini ketika melihat buah berkulit hitam tersebut fotonya diupload saudara ke media sosial.

Baca Juga:

Ia mengaku sangat ingin menikmati buah kedoi karena sudah puluhan tahun tidak merasakan buah dengan rasa lebih enak dari kacang tanah tersebut.

Bahkan saking gurih, buah kedoi cenderung gurih seperti perpaduan buah kenari dan kacang mete.

Meskipun rasanya mirip kacang-kacangan tetapi buah kedoi termasuk dalam spesies buah bukan kacang.

Kedoi yang kulitnya berwarna hitam pekat biasa digunakan sebagai bahan candaan kaum muda mudi. Dengan narasi "dai lok kedoi" atau muka seperti kedoi, atau muka hitam.

Pohon kedoi memiliki batang besar dengan ketinggian lebih dari 5 meter.

Buah tersebut belum banyak referensinya secara online, namun di Sumatera Selatan dipercaya tanaman hanya ditemukan kawasan Kabupaten Lahat dan sekitarnya.

Bahkan di Desa Tanjungkurung di Kabupaten Lahat, buah kedoi telah dijaga warga kelestariannya dengan memastikan tidak ada yang ditebang.

Panen Raya

Sedangkan di area Besemah lain, buah kedoi berada di kawasan hutan atau kebun kopi di wilayah Bukit Barisan.

Karena termasuk langka, buah kedoi menjadi salah satu buah yang masih dikenang oleh generasi X dan milenial di tanah Besemah.

Tak hanya tanah Komering yang memiliki buah ikon yaitu duku Komering.

Tapi di tanah Besemah juga ditemukan buah getapan dan langsat yang meskipun satu spesies tetapi memiliki bentuk dan rasa agak lain, atau berbeda tapi mirip.

Tahun 2024, menjadi panen raya berbagai buah, diawali durian, duku, cempedak, rambutan, rambai dan tentunya bonus buah-buah langka.

Getapan termasuk salah satu buah langka yang tidak setiap tahun berbuah.

Baca Juga:

Buah dengan rasa manis asam, dengan bentuk persis duku tetapi lebih kecil dan kulitnya lebih tipis menjadi salah satu jenis buah yang bisa dinikmati saat panen raya buah kali ini.

"Setiap ke kebun, selain durian kami juga panen buah getapan," kata Ricky warga Kota Pagar Alam, Selasa (16/4/2024).

Menurut dia, rasa buah duku memang lebih enak daripada getapan karena lebih berdaging dan kering.

Sedangkan getapan berair dan dagingnya lebih tipis, tapi tetap memiliki rasa yang unik, ujar dia.(ert)


Related Stories