Menikmati Kopi dengan Cara Berbeda, Stan Pagar Alam Tawarkan Kripik dan Batik Unik

Seorang pengunjung Sirijaya Expo 2025, menunjukan keripik kopi yang ditawarkan stan Pemkot Pagar Alam (Foto WongKito.co/Nila Ertina FM)

AJANG Sriwijaya Expo, dengan tema Swarna Songket Nusantara 2025 di Plaza Benteng Kuto Besak Palembang, yang berlangsung 1-5 Agustus tidak hanya menawarkan beragam produk kain khas Kota Palembang, seperti Kain Pelangi dan Songket, tetapi juga menyajikan beragam produk mewakili kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.

Salah satunya, stan Pemkot Pagar Alam yang menawarkan beragam kopi unggulan, produk kriya dan juga kudapan. "Kami mengajak pengunjung menikmati kopi dengan cara berbeda berupa keripik berbahan kopi," kata Asnadi, peserta pameran di stan Pemkot Pagar Alam, Sabtu (2/8/2025).

Ia bercerita kini penikmat kopi tidak hanya bisa menikmati kopi secara konvensional dengan minum secangkir kopi dengan varian rasa, seperti penambahan gula aren, susu atau aroma lainnya.

Namun, kopi bisa juga dinikmati dalam gigitan keripik yang rasanya unik dan renyah, laiknya keripik dengan varian lain, cerita dia.

Baca Juga:

Keripik kopi yang dijual di stan Pemkot Pagar Alam, dibanderol Rp 25 ribu per bungkus dengan berat 100 gram. Tak hanya keripik kopi, Asnadi juga menjual keripik ubi ungu dan beragam jenis kopi berkualitas di stan tersebut.

Iwan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kota Pagar Alam mengatakan pihaknya juga membawa kerajinan tangan berupa batik tulis dengan motif khas Kota Pagar Alam, yaitu batik motif kopi dan motif kecubung.

"Batik kopi dan kecubung tersebut diaplikasikan dalam bentuk tas dan kain panjang," kata dia.

Selain itu, ia mengungkapkan ada miniatur kudok atau pisau khas Besemah yang menjadi salah satu kebanggaan kota yang berada di kaki Gunung Dempo tersebut.

Semua yang dipamerkan merupakan karya masyarakat di kota yang berhawa dingin tersebut.

Sementara sejak dibuka, Jumat (1/8/2025) masyarakat tampak antusias memadati Kawasan Plaza Benteng Kuto Besak.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru mengatakan akan terus mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas. Mulai dari fasilitasi pelatihan, permodalan, hingga perluasan akses pasar nasional maupun internasional.

Baca Juga:

Tak hanya kriya dan kuliner, Sriwijaya Expo 2025 juga menghadirkan sesi edukasi dan hiburan, seperti workshop batik, talkshow pengembangan UMKM, hingga pentas seni budaya daerah.

Ajang ini menjadi salah satu bentuk diplomasi ekonomi daerah yang mempertemukan kreativitas lokal dengan peluang pasar global. “Dengan cara ini, kita dorong pertumbuhan ekonomi dari bawah, dari rakyat,” tegas Herman Deru.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Herman Deru optimistis Sriwijaya Expo akan terus menjadi magnet ekonomi kreatif, sekaligus ajang unjuk potensi Sumsel kepada dunia.(ert/*)


Related Stories