Menteri BUMN Dorong Pertamina Percepat Target Pembangunan 10.000 Pertashop

PT Pertamina (Persero) mempercepat target pembangunan 10.000 Pertashop di 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia. (Pertamina)

JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga mempercepat target pembangunan 10.000 Pertashop di 7.196 kecamatan di seluruh Indonesia.

Kehadiran Pertashop diharapkan bisa berdampak signifikan terhadap kelangsungan energi di daerah sekaligus penyerapan tenaga kerja, terutama oleh pengusaha menengah dan juga pengusaha daerah.

"Dengan 10.000 Pertashop ini, masing-masing akan menciptakan lapangan pekerjaan dan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat. Ke depan kita utamakan menjaring pengusaha daerah untuk mencapai target ini," katanya dalam acara Sosialisasi Nasional Program Percepatan Implementasi Pertashop Melalui Kolaborasi BUMN-BUMDes dan Badan Usaha lainnya di Madiun, Jawa Timur, Minggu, 6 Februari 2022, kemarin.

Baca Juga :

Sejak dimulai tahun 2020 hingga Januari 2022, sudah beroperasi sekitar 4.311 Pertashop di seluruh Indonesia, 473 di antaranya berada di Provinsi Jawa Timur dan 16 berada di kota atau kabupaten Madiun.

Dari total tersebut, 249 Pertashop juga dikelola oleh mitra strategis, 54 di antaranya atau 22% dikelola oleh BUMDes.

Erick menyebut telah mendorong seluruh BUMN agar melakukan kemitraan dengan BUMDes dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 yang semakin sulit saat ini.

"Saya sudah memberikan arahan kepada seluruh BUMN, walaupun korporasi namun harus ikut serta menyeimbangkan keberpihakan dengan rakyat. Salah satunya melalui Pertashop Pertamina kita ingin membangun ekonomi yang seimbang," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menyampaikan bahwa Pertashop adalah bagian dari Pertamina One Village One Outlet (OVOO), di mana Pertamina ingin menyalurkan energi yang menjangkau lebih luas dan merata.

Pihaknya terus membuka dan mendorong peluang kerja sama kemitraan bisnis Pertashop dengan berbagai pihak di antaranya BUMDes, Koperasi, Pesantren hingga pelaku usaha di seluruh Indonesia.

"Kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa, sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina. Ini adalah bentuk pemenuhan aspek Availability, Acceptability, Affordability, dan Accessibility of Energy," ujar Alfian.

Meski demikian, kata dia, ada tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh pelosok negeri sangat berat jika hanya dilakukan satu pihak.

"Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa," imbuhnya.

Alfian berharap, Pertashop dapat mengembangkan usaha bersama masyarakat desa untuk meningkatkan nilai ekonomi daya saing, produktivitas masyarakat sekaligus mendekatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di desa.

"Bahkan 12% dari total konsumsi Pertamax sebagai bahan bakar ramah lingkungan ini disalurkan melalui Pertashop,” terangnya.

Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur Nurkholis menyambut baik kehadiran Pertashop yang bisa menjangkau daerah-daerah pedesaan di Jawa Timur.

Dia menyebut bahwa program Pertashop sangat potensial di wilayah Jawa Timur yang memiliki setidaknya 7.724 desa. Pertashop juga selaras dengan program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Timur.

"Melalui Pertashop tentunya kami mengapresiasi pihak Pertamina yang telah menyentuh hingga lembaga desa dan Pondok Pesantren di Jawa Timur sehingga diharapkan dapat mendukung program OPOP berjalan dengan baik," ungkapnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 07 Feb 2022 

Bagikan
Redaksi Wongkito

Redaksi Wongkito

Lihat semua artikel

Related Stories