Setara
Presidium Sriwijaya Forum Care TB-HIV Terbentuk, Kolaborasi OMS dorong Pengendalian Tercapai
PALEMBANG, WongKito.co - Presidium Sriwijaya Forum Care (SFC) TB-HIV Kota Palembang terbentuk, yang menjadi salah satu langkah mendorong program penanganan dan pengendalian HIV dan Tuberkulosis (TB) di kota Pempek sehingga tercapai target tri zero.
Ketua Yayasan Intan Maharani (YIM) Syahri menjadi Ketua dan Ketua Indonesia Paralegal Network (IPN) Tamsil terpilih menjadi sekretaris Presidium SFC TB-HIV, Selasa (19/3/2024).
Syahri mengungkapkan selanjutnya akan menyiapkan program kerja yang konsens untuk penanganan dan pengendalian penyebaran HIV dan TB.
"Kami tentunya akan memperluas kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang berkomitmen dalam mengendalikan HIV dan TB," kata dia.
Baca Juga:
- Jadwal Imsakiyah Palembang, Kamis 21 Maret 2024
- Kilang Pertamina Plaju Raih Empat Penghargaan ICEA 2024, Adopsi ISO 26000 Dalam Keberlanjutan Usaha
- Hoaks: Uang Kertas Emisi Terbaru Bergambar Sri Mulyani Beredar di Facebook
Ia menjelaskan kondisi terkini penyebaran HIV tidak hanya sebatas kelompok berisiko tinggi saja, tetapi data menunjukan penyintas usia anak-anak pun meningkat.
"Peningkatan penyebaran HIV di kalangan anak meningkat signifikan sehingga mendesak sekali dilakukan pengendalian dengan melibatkan semua lapisan masyarakat," ujar dia.
Menurut dia, saat ini anggota SFC TB-HIV merupakan gabungan sedikitnya 20 organisasi masyarakat sipil (OMS) dan media, ke depan diharapkan organisasi berbasis agama dan pemuda juga ikut terlibat aktif dalam memerangi HIV dan TB.
Dengan demikian, target penanganan dan pengendalian dapat dilaksanakan optimal tentunya juga dengan dukungan penuh dari program pemerintah, tambah dia.
Adapun presidium SFC TB-HV diantaranya adalah Yayasan Intan Maharani, Indonesia Paralegal Network, Sriwijaya Plus, Persatuan Konselor Voluntary HIV Indonesia, Himpunan Waria MKGR Kota Palembang, Yayasan Kharisma, Masyarakat Sehat Sriwijaya, WongKito.co dan Dompet Dhuafa.
Telusuri Swakelola Tipe III
Upaya memastikan pengendalian HIV berjalan optimal juga dilakukan dengan menelusuri langsung program yang dilaksanakan pemerintah, khususnya di jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), Technical Officer OPSI Palembang, Aliyul Hidayat mengungkapkan sampai kini dari hasil penelusuran pihaknya ke sejumlah OPD belum menemukan adanya progra swakelola tipe III yang diselenggarakan untuk penangganan HIV.
"Kami melakukan penelusuran karena memang regulasi dan juknis untuk program tersebut telah diterbitkan sejak beberapa tahun ini dan sejumlah daerah sudah menjalankannya," kata dia.
Namun, khusus di lingkungan Pemkot Palembang, ia menjelaskan belum ada pelaksanaan program swakelola tipe III tersebut.
"Upaya mendorong pelaksanaan program tersebut kami lakukan, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah daerah atas ketentuan yang telah diinstruksikan peraturan pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya tim melakukan audiensi dengan Bappeda Kota Palembang dan bagian Kesra Setda Kota Palembang untuk menelusuri pelaksanaan program swakelola tipe III yang diatur diantaranya untuk mengendalikan penyebaran HIV dan meningkatkan peran pemerintah dalam mendorong kesejahteraan penyintas.(ert)