Niat Puasa Ramadan, bisa Dibaca Setiap Malam atau Pilih Niat Sebulan Penuh

Ilustrasi puasa (freeepik)

PALEMBANG, WongKito.co - Bulan ramadan menjadi salah satu bulan paling ditunggu-tunggu umat muslim seluruh jagad raya, dimana bulan ini merupakan bulan suci yang menjadi pusat ibadah luar biasa.

Umat muslim diajarkan cara bersolidaritas dan berbagi dengan  menahan lapar dan haus, meningkatkan keimanan dengan terus  menjaga hawa dan nafsu selama sebulan penuh.

Sudah selayaknya, kita memaknai menahan lapar dan haus sebagai bentuk kepedulian bagaimana rasanya mereka yang fakir dan miskin kesulitan mendapatkan makanan dan minuman. Di bulan ini juga, bagi mereka yang memiliki harta yang berlimpah untuk terus meyakinkan diri berbagi kepada mereka yang kekurangan.

Banyak makna yang didapat dari menjalankan ibadah selama ramadan, bukan hanya menahan rasa lapar dan dahaga tetapi yang perpenting bagaimana kita menjaga kepedulian kepada umat manusia.

Baca Juga:

Menjalankan ibadah salat terawih dan salat sunat lainnya di sela-sela melaksanakan salat wajib juga menjadi cara  kita meningkatkan komunikasi kepada Allah SWT sang penguasa alam semesta dan segenap jagad raya.

Untuk mengawali puasa ramadan, diajarkan untuk membaca doa atau niat yang wajib dilapalkan sebelum melaksanakan puasa sejak matahari terbenam hingga terbitlah fajar.

Imam Syafi'i mengutip NUonline mengajak untuk membaca niat berikut ini:

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى   Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i fardli syahri Ramadlâni hâdzihis sanati lillâhi ta‘âlâ  

Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’âlâ.”

Menurut mazhab Syafi’i, niat puasa Ramadhan wajib dilakukan pada setiap malamnya. Artinya, satu niat untuk satu kali berpuasa.

Baca Juga:

Sementara menurut Imam Malik, diperbolehkan satu kali niat puasa untuk satu bulan puasa penuh bulan ramadan. Oleh karena itu kita disunnahkan berniat untuk satu bulan penuh pada malam pertama ramadan, dengan tetap niat untuk puasa-puasa berikutnya. Supaya andaikan nanti lupa niat, maka niat pada malam pertama itu bisa mencukupi. (Qalyubi, Hâsyiyah Qalyûbî, juz 5, h. 365).  

Berikut adalah lafal niat untuk satu bulan penuh, sebagaimana dijelaskan oleh KH A Idris Marzuki (w. 2014 M) dalam kitab Sabîl al-Hudâ:

وَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى   
Nawaitu shauma jamî’i syahri ramadlâni hadzihissanati taqlîdan lil imâm mâlikin fardlan lillâhi ta’âlâ.  

Artinya: “Saya berniat puasa selama satu bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah ta’âlâ.” (KH A Idris Marzuki, Sabîl al-Hudâ, h. 51).  

Adapun, ingin membaca niat yang setiap malam atau sekali selama ramadan tinggal kita pilih ya. Selamat menyambut hari pertama berpuasa.(*)


Related Stories