Nicke Widyawati : Bahan Bakar Bioenergi Pengganti Bahan Bakar Fosil

Nicke Widyawati : Bahan Bakar Bioenergi Pengganti (Ist)

Jakarta, Wongkito.co - Bahan bakar bakar dari nabati terus dikembangkan Pertamina, untuk antasipasi bahan bakar fosil yang semakin hari semakin sedikit.

Bahan bakar nabati seperti, tebu, jagung, singkong dan sorgum, terus dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif berbasis bioenergi. Kamis, 31 agustus 2023.

“Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam keterangan resmi.

Baca juga

Menurutnya, pengembangan bioenergi memiliki banyak manfaat dalam mengakselerasi transisi energi. 

“Bagi Pertamina, bioenergi bukan hanya mengurangi emisi saja tapi mengurangi ketergantungan impor dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ketika perkebunan kita dorong, kita tambah menyerap banyak tenaga kerja,” tuturnya. 

Pihaknya melihat untuk meningkatkan kemandirian energi ini, maka harus ada optimalisasi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.  “Baru namanya sustainable, the real sustainable energy itu sebetulnya kita memiliki sumber daya,” imbuhnya. 

Sebagai Co-Chair Task Force Energy Climate Energy Sources Efficiency B20 India, Nicke memastikan agenda-agenda besar dalam rekomendasi B20 Bali dan India terus ditindakjuti seperti: 

  1. Energi berkelanjutan, salah satunya adalah New & Renewable Energy.
  2. Menjalankan transisi energi harus adil dan terjangkau.
  3. Memastikan setiap orang memiliki akses ke energi yang bersih, modern dan terjangkau.

“Kita tidak mungkin mengerjakannya sendiri, setiap negara tidak mungkin mengerjakan sendiri, jadi global cooperation sangat penting. Pertamina sendiri sudah melakukan beberapa inisiatif dalam konteks global cooperation untuk transisi energi,” tegasnya. 

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso juga menyatakan sejalan dengan tren dunia, Pertamina akan semakin gencar mengembangkan inisiatif program transisi energi.

“Transisi energi dijalankan Pertamina dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, aksesibilitas, keterjangkauan, akseptabilitas dan keberlanjutan. Dalam jangka pendek, transisi energi tidak akan mengganggu ketahanan energi, namun di sisi lain, bisa mencapai target pengurangan emisi karbon,” jelasnya. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizanatul Fitri pada 31 Aug 2023 

Editor: admin
Bagikan

Related Stories