Nilai Kurs Rupiah Tertekan Lagi, Inflasi Inggris Melonjak ke Level Tertinggi dalam 40 Tahun Terakhir

Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS (TrenAsia/Ismail Pohan)

JAKARTA - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat lagi setelah inflasi Inggris tercatat melonjak ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir telah membuat nilai kurs rupiah tertekan lagi.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 20 Oktober 2022, nilai kurs rupiah dibuka melemah 37 poin di level Rp15.535 perdolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, yakni Rabu, 19 Oktober 2022, nilai kurs rupiah ditutup melemah 34 poin di level Rp15.498 perdolar AS.

Baca Juga :

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS telah memantul (rebound) dari level terendah dalam dua minggu terakhir setelah Inflasi Inggris tercatat meningkat ke level di atas ekspetasi pada bulan September 2022.

Menurut data yang dirilis, inflasi indeks harga konsumen (IHK) Inggris naik 10,1% secara tahunan dan menyamai level tertinggi dalam 40 tahun ke belakang seperti yang dicapai pada bulan Juli.

"Sementara angka ini akan meningkatkan tekanan pada Bank of England untuk melanjutkan pengetatan kebijakan moneter, itu juga menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga akan tetap tertekan, kemungkinan mengarah ke perlambatan ekonomi seiring berjalannya tahun," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 20 Oktober 2022.

Sementara itu, tekanan pada rupiah juga masih datang dari bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang semakin memperkuat ekspetasi kenaikan suku bunganya.

Ibrahim menyoroti perkataan Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari yang mengatakan bahwa pihaknya dapat mendorong suku bunga acuannya di atas 4,75% jika inflasi tidak kunjung mereda.

Komentarnya itu dikemukakan beberapa hari setelah data menunjukkan inflasi AS yang tetap mendekati level tertinggi dalam 4 dekade terakhir seperti halnya yang terjadi pada Inggris.

Meskipun nilai kurs rupiah dibuka melemah dan masih ada faktor-faktor yang dapat menekan nilai kurs rupiah, namun Ibrahim berpendapat bahwa nilai kurs rupiah kemungkinan ditutup menguat tipis di rentang Rp15.470 - Rp15.540 perdolar AS pada perdagangan hari ini. 

Kemungkinan tersebut diperkuat oleh prediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuan pada Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan berlangsung hari ini. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 20 Oct 2022 

Bagikan

Related Stories