Ekonomi dan UMKM
Nilai Transaksi Saham GOTO Dekati Rp1 Triliun, Setelah 10 Menit Pedagangan
JAKARTA - Dalam 10 menit perdagangan, setelah pasar di buka pagi pukul 9.00 WIB, jumlah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang diperdagangkan lebih dari 87 juta lot dengan kisaran harga 88-99 per lembar. atau nilai transaksi berkisar antara Rp765 miliar - Rp861 miliar.
Harga saham GOTO dalam 10 menit perdagangam mengalami kenaikan sekitar 13,79%, menyusul 11 kali berturut-turut mengalami tekanan jual yang besar.
Sekitar pukul 10.30 WIB, jumlah saham yang sudah diperdagangkan di bursa telah mencapai 203 juta lot atau setara dengan 20 miliar lembar saham. Jumlah saham yang diperdagangkan di pasar saham pagi ini, merupakan transaksi terbesar sejak saham perusahaan merger Gojek dan Tokopedia tersebut melantai di bursa sejak GOTO Melantai di bursa, pada 11 April 2022. Dimana ketika itu, jumlah saham perusahaan diperdagngakn mencapai 92 juta lot.
Baca Juga :
- Jelang HBKN Nataru, TPID se Sumsel Bersinergi Kendalikan Inflasi
- InJourney: Hunian Hotel untuk Nataru Capai 80 Persen
- Benarkah Laut Mati sedang Sekarat?
Seperti diketahui sebelumnya, saham GOTO sempat auto rejection bawah (ARB) sebanyak 11 kali. Kondisi ini menurut Presdir PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Cao sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, pasar modal, persaingan, dan kinerja perusahaan.
Makro Ekonomi
Ia pun menegaskan bahwa faktor-faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi adalah suatu hal yang di luar kendali dan menghantam tidak hanya GoTo, melainkan bisnis-bisnis lainnya juga. GoTo yang baru melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pun tentunya turut terdampak.
"Fluktuasi harga saham sama seperti saham perusahaan publik lainnya merupakan mekanisme pasar yang dipengaruhi berbagai faktor, tidak terbatas kondisi makroekonomi, pasar modal, kondisi, persaingan, dan kinerja perusahaan," ujar Cao.
Sementara itu, pada penutupan perdagangan Senin (12/12), saham GOTO kembali ambles 6,45% ke posisi harga Rp 87/saham. Menurut I Gede Nyoman Yetna, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) pihaknya BEI melakukan evaluasi atas perdagangan efek sebuah perusahaan tercatat, dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan, keterbukaan informasi yang disampaikan, dan kondisi market secara keseluruhan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Anov pada 13 Dec 2022