OJK Dorong Peningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit Sumsel dengan Skema Baru Pembiayaan bagi Perkebunan Rakyat

OJK Dorong Peningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit Sumsel dengan Skema Baru Pembiayaan bagi Perkebunan Rakyat (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan produktivitas kelapa sawit perkebunan rakyat di Sumatera Selatan (Sumsel) dengan mencari skema baru dalam perluasan akses pembiayaan.

"Perkebunan kelapa sawit rakyat merupakan komoditas strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi  nasional sehingga penting sekali didorong untuk terus produktif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar pada acara  diskusi bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Perbankan, Koperasi, serta 
perwakilan dari Gabungan Asosiasi Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia (APKASINDO) terkait perkembangan penyaluran kredit program peremajaan kelapa sawit rakyat di Sumatera Selatan yang diselenggarakan di Palembang, Minggu (28/1/2024).

Baca Juga:

Ia menjelaskan stakeholder dan petani perlu duduk bersama dalam mengidentifikasi permasalahan, hambatan, kebutuhan, dan tantangan yang dihadapi para petani
kelapa sawit.

Hal itu, sebegai upaya untuk  menggali potensi skema dukungan kebijakan pembiayaan yang tepat bagi petani kelapa sawit di Indonesia, tambah dia.

Menurut dia kelapa sawit menjadi komoditas strategis Indonesia, karena Indonesia merupakan negara produsen minyak sawit terbesar di dunia, bahkan mendominasi kebutuhan minyak nabati global.

Karenanya perlu didorong peningkatan produktivitas dan perluasan akses pembiayaannya, antara lain melalui pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus, ujar dia.

Mahendra menyampaikan optimisme bahwa komoditas kelapa sawit di Sumsel akan terus berkembang dan membawa dampak positif bagi perekonomian, 
mengingat masih terdapat beberapa alternatif peningkatan produktivitas yang dapat diupayakan bersama.

“Tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan jika kita duduk bersama mencari jalan keluarnya. Produktivitas dapat kita tingkatkan dengan berbagai cara, misalnya intensifikasi lahan, pengembangan pengolahan produk turunan kelapa sawit, termasuk pendampingan pembiayaan dari lembaga jasa keuangan,” kata dia.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan peningkatan dukungan pembiayaan perbankan kepada petani kelapa sawit di Sumsel yang telah diselenggarakan di Desa Bumi Harapan Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir pada 31 Juli 2023.

Seperti diketahui komoditas kelapa sawit menduduki peringkat ke-empat terbanyak yang diusahakan oleh Usaha Pertanian Perorangan (UTP), setelah karet, padi, dan kopi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala OJK Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Untung Nugroho, menyampaikan perkembangan realisasi pembiayaan penyaluran kredit kepada petani kelapa sawit di Sumsel yang mencapai Rp7,23 triliun posisi 31 Desember 2023.

“Perbankan dalam hal ini Bank Sumsel Babel, BRI, BNI, dan Mandiri, telah menyalurkan pembiayaan sebanyak Rp7,23 triliun kepada 44.704 petani kelapa sawit di Sumsel, dari jumlah itu sebesar Rp701,44 miliar merupakan
pembiayaan khusus peremajaan kelapa sawit kepada 8.787 petani,” kata dia.

Baca Juga:

Diskusi petani sawit bersama OJK dan stakeholder membicarakan empat pokok pembahasan dalam peningkatan dukungan akses keuangan terhadap petani kelapa sawit, di antaranya:
1. Pengembangan produk pembiayaan yang sesuai karakteristik perkebunan sawit; 
2. Kontinuitas dan ketepatan penggunaan dana Peremajaan Sawit Rakyat melalui kerja sama tripartit antara Bank, BPDPKS, dan Koperasi/Gapoktan/Poktan; 
3. Pertimbangan peran offtaker sebagai pengganti avalis untuk pembiayaan panen siklus kedua dan seterusnya; dan
4. Potensi pemberian relaksasi khusus petani sawit atas persyaratan KUR sesuai 
Permenko 1/2023 tentang Implementasi KUR.(ril)


Related Stories