Ekonomi dan UMKM
OJK Ingatkan Bank Jaga Keamanan dan Kepercayaan Nasabah
PALEMBANG, WongKito.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan perbankan untuk meningkatkan kehati-hatian di era digital saat ini, juga menjaga keamanan dan kepercayaan nasabah.
"Beragam kemudahan di era digital tetapi perbankan diminta untuk lebih berhati-hati," kata Deputi Direktur Basel dan Perbankan Internasional OJK Tony, saat menjadi pemateri secara virtual pada Banking Editor Masterclass (BEM) Batch 3, Selasa (15/2/2022).
Ia mengungkapkan layanan digital menjadi solusi bagi nasabah yang tidak berani ke luar rumah, tetapi mesti tetap melakukan transaksi keuangan.
Baca Juga:
- Kolaborasi dengan WIR Group, BNI Dukung Penciptaan Metaverse Indonesia yang Bersaing Secara Global.
- Saham BCAP Melesat 20 Persen, MNC Kapital Satukan Produk Digitalnya
- Tok! BPKH Penuhi Syarat Jadi Pemegang Saham Pengendali Bank Muamalat
Perbankan mesti menyiapkan layanan digital yang prima, hanya saja kesiapan teknologi yang paling aman hendaknya menjadi prioritas sehingga nasabah pun akan lebih aman dan nyaman, ungkap dia.
Proyeksi Transaksi Digital
Tahun 2021, transaksi e-commerce mencapai Rp403 triliun atau tumbuh 51,6 persen.
Sedangkan tahun 2022 diproyeksi mencapai Rp530 triliun .
Tony menjelaskan perkembangan transaksi pembayaran digital banking tahun lalu diproyeksi naik 46,1% (yoy) atau diangka Rp40 triliun.
Lalu tahun ini, diproyeksi naik 21.8 persen atau mencapai Rp48,6 triliun, ujar dia.
Begitu juga dengan uang elektronik ia menambahkan setiap tahun naik signifikan 2022 diproyeksi mencapai Rp337 triliun.
Dengan terus bertumbuhnya transaksi digital baik e-commerce, digital banking dan uang elektronik membuktikan semakin mudahnya masyarakat melakukan transaksi berbasis elektronik tersebut.
Tony mengingatkan tetap harus berhati-hati dalam setiap jenis transaksi yang dilakukan.(ert)