Ekonomi dan UMKM
OJK: Jangan Tertipu Investasi Bodong, Pilih jadi Investor di Pasar Modal
PALEMBANG, WongKito.co - Hingga kini masih banyak masyarakat Indonesia yang menjadi korban investasi bodong atau juga pinjaman online ilegal.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan agar jangan tertipun investasi bodong, tetapi pilihlah menjadi investor di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho mengatakan berinvestasi secara benar di pasar modal atau BEI hendaknya menjadi pilihan masyarakat agar tidak tertipu beragam platform yang menawarkan investasi tetapi bodong.
"Di Sumatera Selatan, data investor berdasarkan identitas investor di pasar modal atau SID terus mengalami peningkatkan," kata dia saat menjadi narasumber pada Media Gathering "Ngobrol Santai Bareng Wartawan", Senin (13/3/2023).
Peningkatan SID tersebut menurut Untung menjadi bukti kalau kekinian masyarakat semakin meningkat kesadarannya untuk berinvestasi yang aman dan dijamin keberlangsungannya.
Baca Juga:
- RUPS, Bank Bengkulu jadi Anggota KUB bank bjb Pemegang Saham Pengendali Bersama Pemprov Bengkulu
- Usai RUPST, Simak Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BRI Terbaru
- Trafik Layanan Diprediksi Meningkat 30%, Jaringan XL Axiata Siap Hadapi Ramadan dan Lebaran 2023
Tercatat dalam SID ada 257.149 investor tahun 2022 dan meningkat menjadi 261.894 investor pada tahun 2023.
Namun, memang tidak bisa dipungkiri masih saja ada yang tertipu investasi bodong, tambah dia
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Analisis dan Informasi Pasar Modal OJK, Sujanto mengungkapkan selama 5 tahun ini terjadi pertumbuhan jumlah SID sampai 10 kali lipat.
"Pertumbuhan investor yang sangat signifikan tersebut menjadi bukti pasar modal sangat prospektif," kata dia.
Secara demografi investor, yang paling membanggakan juga tambah Sujanto saat ini aset tertinggi dikuasai oleh generasi Z dan milenial atau mayoritas kelompok usia di bawah 30 tahun.
Dimana kepemilikan aset gen z dan milenial di bawah hingga usia 30 tahun mencapai 58,39 persen.
Lalu investor milenial memiliku aset di pasar modal sebanyak 22,63 persen, usia 41-50 tahun diangka 10,95 persen dan 51-60 tahun sebanyak 5,25 persen sedangkan investor usia 60 tahun ke atas tercatat kepemilikan asetnya 2,79 persen.
Kunjungi Sekolah Pasar Modal
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia, I Gede Nyoman Y mengatakan ketika ingin berinvestasi di pasar modal, perlu dilakukan persiapan yang tepat agar bisa berinvestasi secara optimal dan mendapatkan keuntungan.
BEI memiliki istilah 3P yaitu Paham, Punya, Pantau.
"Jadi sebelum menjadi investor lakukan tiga hal tersebut terlebih dahulu," kata dia.
Baca Juga:
- Simak dan Lantunkan, Doa Nisfu Syaban yang dibaca pada malam ke-15
- Wakil Perempuan di Legislatif dan Eksekutif apakah Hanya Sekadar Simbol?
- Hadirkan Pengalaman Digital Terdepan Bagi Pelanggan, Telkomsel Integrasikan Microsoft Azure Artificial Intelligence
BEI juga menyiapkan wadah khusus bagi mereka yang ingin menjadi investor.
"Silakan kunjungi Sekolah Pasar Modal yang bisa diakses secara online," ujar Nyoman.
Ia menjelaskan literasi terkait dengan pasar modal sangat penting untuk menjadi pondasi bagi calon investor.
Pahami dulu, apa itu produk di bursa efek dan juga jenis emiten yang akan dipilih.
Selanjutnya baru pilih dan beli. Ketika sudah punya reksanada atau saham maka harus dilakukan pemantauan secara berkelanjutan, tambah dia.
Selain mengunjungi Sekolah Pasar Modal, calon investor bisa juga mendatangi galeri-galeri investasi yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Tak ketinggalan, bisa mengunjungi laman resmi BEI dengan mengakses www.idx.co.id dan OJK bisa membuka www.ojk.go.id.(ert)