OKI Mulai Fokus Siaga di 54 Titik Rawan Karhutla

Ilustrasi. Satgas memadamkan api di lahan terbakar Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, 21 Juni 2021 lalu. (ist/BPBDSumsel)

OKI, WongKito.co - Sebagai salah satu wilayah yang rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai bersiaga dini dengan gelar apel pasukan siaga karhutla tahun 2023 di Kayuagung, Kamis, (26/1). 

Bupati OKI Iskandar mengatakan, diprediksi akan ada siklus El Nino yang menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membuat kemarau tahun ini lebih kering. Untuk itu mulai dilakukan siaga dini.

“Satgas Karhutla terus meningkatkan koordinasi antar satuan, sehingga pencegahan dapat kita lakukan. Ada 54 titik rawan karhutla yang akan menjadi fokus penanganan Satgas,” ungkap Iskandar.

Kesiapan satgas ini, lanjutnya, seperti kondisi La Nina selama beberapa tahun terakhir, terus waspada untuk mempertahankan OKI zero asap.

Kapolres OKI, AKBP Diliyanto mengatakan, dibutuhkan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi sebagai aspek penting untuk melakukan antisipasi terjadinya karhutla.  "Ada 1.150 personil gabungan yang siap untuk mencegah dan menghadapi Kebakaran Hutan dan Lahan di OKI. Kita bersiap lebih awal,” sebutnya. 

Dikatakannya, seluruh personil gabungan harus mampu memastikan seluruh peralatan dalam kondisi baik dan bisa digunakan sekalipun ketika mendadak.

Personel juga harus mempersiapkan fisik dan memanfaatkan teknologi untuk pemantauan secara langsung yang efesien. “Ada laporan hotspot segera lakukan verifikasi dan tindak nyata,” tegas Dili.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKI, Listiadi Martin menyampaikan, wilayah ini sebagai pilot project nasional dalam upaya pencegahan karhutla melalui sistem klaster yang menjadi salah satu strategi menghadapi ancaman karhutla.

Model penanganan karhutla dalam skala lansekap dengan model klaster dilakukan oleh lintas sektoral, pemerintah maupun swasta. "Kita menekankan pada upaya pencegahan dan melakukan sinkronisasi program secara pentahelix serta kolaborasi pihak terkait sehingga OKI bisa tangguh bebas asap tahun ini,” ujar Listiadi. (ril)

Editor: Redaksi Wongkito

Related Stories