Okupansi Kereta Api Jarak Jauh Capai 114 Persen

(null)

JAKARTA - Kereta Api Indonesia (KAI) berhasil melayani total 4.398.125 penumpang selama angkutan Lebaran 2024. Angka tersebut menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 14% dibandingkan tahun 2023.

Diketahui mayoritas penumpang menggunakan Kereta Api Jarak Jauh, dengan jumlah mencapai 3.748.886 orang. Sedangkan Kereta Api Lokal melayani sebanyak 649.239 orang. 

"Jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran 2024 selama 22 hari ini meningkat 14 persen dibanding angkutan Lebaran 2023 sebanyak 3.841.954 penumpang," terang Vice President Public Relations KAI Joni Martinu, di Jakarta.

Dalam hal preferensi kelas, kelas ekonomi tetap menjadi favorit dengan jumlah penumpang mencapai 3.166.650 orang, diikuti oleh kelas eksekutif 1.044.050 orang, bisnis 172.911 orang, Luxury 12.941 orang, dan Compartment Suite 1.573 orang

Okupansi kereta juga menarik perhatian, mencapai 104% dari total tempat duduk yang tersedia.

Okupansi Kereta Api Jarak Jauh bahkan mencapai 114%. 

Baca juga:

“Tiket yang terjual melebihi kuota tempat duduk karena adanya penumpang dinamis, yakni terdapat penumpang yang naik di stasiun antara” tambah Joni.

Tantangan Penjualan Tiket

Diketahui KAI menghadapi tantangan penjualan tiket yang melebihi kuota, terutama disebabkan oleh penumpang dinamis yang naik turun di stasiun.

Joni mengungkap  jika KA relasi Jakarta-Surabaya itu dihitung satu tiket. Pada kenyataannya ada penumpang yang turun dan naik di stasiun antara stasiun awal dengan stasiun tujuan,

Joni memberikan contoh bahwa jika kita menghitung satu tiket untuk KA relasi Jakarta-Surabaya, itu tidak mencerminkan secara akurat jumlah penumpang yang sebenarnya menggunakan layanan tersebut. 

Hal ini karena dalam kenyataannya, banyak penumpang yang turun dan naik di stasiun-stasiun antara stasiun awal dan tujuan akhir. Fenomena penumpang dinamis ini menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, karena dapat menyebabkan penjualan tiket melebihi kapasitas yang tersedia dan menimbulkan tantangan dalam pengelolaan operasional angkutan.  

Oleh karena itu, dalam merencanakan dan mengelola angkutan kereta api, perlu diperhitungkan faktor-faktor seperti pola pergerakan penumpang antara stasiun, frekuensi penumpang yang naik turun di stasiun antara, serta kapasitas yang tersedia untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan bagi semua penumpang.

Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan layanan kereta api sebagai moda transportasi pilihan saat mudik Lebaran.

KAI juga mengapresiasi semua pihak yang telah membantu kelancaran angkutan Lebaran 2024, sertamelihat pencapaian ini sebagai motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

Dengan memanfaatkan sistem tiket elektronik dan menyediakan berbagai layanan tambahan seperti pengiriman barang, makanan, dan minuman, KAI berusaha memastikan bahwa kebutuhan dan kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama selama periode angkutan Lebaran dan di masa mendatang.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 22 Apr 2024 

Bagikan

Related Stories